Tidak Ada Gelaran Perayaan Tahun Baru Imlek di Cilacap

Tidak Ada Gelaran Perayaan Tahun Baru Imlek di Cilacap

IBADAH : Jamaah Klenteng Lam Tjen Kiong yang berada di Jalan RE Martadinata Cilacap melakukan ibadah sebelum Imlek 2573 Kongzili, Minggu (30/1). (NASRULLOH/RADARMAS) CILACAP – Warga keturunan Tionghoa di Kabupaten Cilacap memastikan tidak akan menggelar perayaan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili, yang jatuh pada Selasa (1/2) besok. Keputusan ini dilakukan mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi, dan tren kasus Covid-19 di Kabupaten Cilacap khususnya sedang mengalami kenaikan. Komunitas warga keturunan Tionghoa yang tidak merayakan Imlek di antaranya, para jamaah Klenteng Lam Tjen Kiong yang berada di Jalan RE Martadinata Cilacap. Sekretaris Klenteng Lam Tjen Kiong, Efendi mengatakan, sama seperti tahun 2021 lalu, pihaknya tidak menggelar perayaan Imlek tahun ini. “Untuk menyambut tahun baru imlek tahun 2022 ini, berhubung masih di situasi pandemi, kami dari Klenteng Lam Tjen Kiong tidak ada perayaan apa-apa. Tahun kemarin juga sama," kata dia, Minggu (30/1). Perayaan yang berpotensi mengundang kerumunan dipastikan tidak ada. Meski demikian, pihaknya tidak melarang bagi jamaah yang akan mengikuti peribadatan. "Tidak ada perayaan, baik itu untuk atraksi barongsai, dan yang lainnya. Adanya cuma umat yang sembahyang,” dia menambahkan. Dia menceritakan, sebelum ada pandemi Covid-19, Klenteng Lam Tjen Kiong selalu merayakan imlek dengan meriah. Seperti acara musik, tari-tarian hingga atraksi barongsai. Sementara untuk perayaan imlek selama pandemi dilakukan secara sederhana. “Kita persiapannya mengganti lampion saja. Kalau perayaan seperti itu kan pasti akan menimbulkan keramaian, jadi kita tiadakan dulu.” kata Efendi. https://radarbanyumas.co.id/omicron-merebak-ganjar-imbau-warga-tidak-menggelar-perayaan-imlek-2022/ Dari jamaah yang berjumlah sekitar 240 Kartu Keluarga (KK), proses peribadatan nantinya pada tahun baru imlek besok dilakukan secara bergiliran. Setelah ibadah, pihak klenteng akan meminta jamaah untuk segera pulang, demi menghindari kerumunan. “Biasanya kalau habis sembahyang, mereka duduk-duduk ngobrol sama teman. Berhubung ada pandemi, kami dari pengurus mengimbau jika sudah selesai sembahyang untuk segera pulang. Sehingga tidak menimbulkan kerumunan,” tutur dia. (nas) samb: Peribadatan Dilakukan Bergiliran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: