Pelaku Jamu Gendong di Cilacap Minim Pendampingan, Dorong Manfaatkan Medsos dan Aplikasi

Pelaku Jamu Gendong di Cilacap Minim Pendampingan, Dorong Manfaatkan Medsos dan Aplikasi

Ilustrasi penjual jamu gendong. CILACAP - Sektor jamu di Kabupaten Cilacap kerap diterpa maraknya peredaran jamu mengandung bahan kimia obat (BKO). Tetapi isu penggunaan BKO tersebut tidak berlaku kepada pelaku jamu tradisional, terutama pelaku jamu gendong yang lingkup distribusinya terbatas di kampung atau desa. Hanya peran pelaku jamu gendong yang juga ikut dalam membangun perekonomian desa belum cukup diperhatikan oleh stakeholder yang ada. Dengan peralatan sederhana dan sistem pemasaran yang sederhana dan sempit membuat jamu gendong sulit berkembang. Ketua Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia (PPJAI) Kabupaten Cilacap, Mukit menyampaikan, perlu upaya untuk mendayagunakan para pelaku jamu gendong, supaya terus bertumbuh, dari pengetahuan, peralatan dan cara berdagangnya. "Perlu media untuk diskusi, barangkali dari jamu gendong ada yang mau naik kelas, punya ijin edar ataupun yang lain untuk bisa kita fasilitasi," kata dia setelah Dialog pengembangan jamu nusantara di Desa Karangasem Kecamatan Sampang, Sabtu (11/12). Dengan potensi yang ada, tidak salah bagi pelaku jamu gendong untuk didorong memanfaatkan jaringan online, seperti sistem delivery order (COD), dan penggunaan market place. "Jadi desa sekitar yang butuh jamu bisa pesan lewat DM melalui media sosial atau aplikasi," imbuhnya. Kepala Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Banyumas Suliyanto menyampaikan, dengan pendampingan yang sudah dilakukan, jamu Cilacap menurut dia sudah banyak berbeda dari sebelumnya, yang kerap dengan jamu mengandung BKO. https://radarbanyumas.co.id/20-188-orang-serentak-minum-jamu/ "Sekarang sudah mulai terlihat banyak sekali jamu yang sudah terdaftar dengan jumlah mencapai ratusan,” kata dia. Untuk mencegah dan menekan peredaran jamu yang mengandung BKO, pihaknya akan terus mengawasi perkembangan jamu khususnya di Kabupaten Cilacap. "Pengawasan akan tetap kami lakukan. Tapi kami Badan POM mengedepankan adanya pembinaan, kita berharap dengan pembinaan itu, para pelaku usaha semakin berkembang. Kalau mengedepankan penindakan akan menganggu iklim perkembangan jamu," tandas dia. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: