Pasang Tanggul Darurat dengan 4.500 Kandi Geobag, Asal Warga Setempat Selamat

Pasang Tanggul Darurat dengan 4.500 Kandi Geobag, Asal Warga Setempat Selamat

PROGRES: Tanggul-tanggul darurat dan teracak bambu sudah ditancapkan untuk memperkuat tanggul darurat di Pantai Lengkong. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Penanganan bencana abrasi Pantai Lengkong, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, terus mengalami progres positif. Tanggul-tanggul darurat sudah terpasang, dan teracak-teracak bambu juga sudah ditancapkan untuk memperkuat tanggul. Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Cilacap, Suyatno mengingatkan, selain penanganan darurat titik - titik yang terkena abrasi dengan pembangunan tanggul darurat, soal keselamatan warga setempat juga harus diperhatikan. "Prioritas utama adalah keselamatanan warga setempat. Karena dampak abrasi sudah mendekati permukiman warga," kata Suyatno saat peninjauan penanganan darurat yang dilakukan Dinas PSDA dan BBWS Serayu Opak, Kamis (2/12). Hasil koordinasi dengan Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, selaku mitra kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak di bawah Kementerian PU, terus mendorong PU untuk melakukan penanganan permanen secara cepat. "Ini (penanganan tanggul) menjadi prioritas utama. Kami targetkan dalam waktu yang tidak lama lagi penanganan permanen bisa terealisasi," imbuhnya. Kepala Bidan (Kabid) Sungai dan Pantai pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap, Mochammad Munif menyampaikan, prioritas penanganan darurat saat ini sepanjang 500 meter tanggul terdampak, yakni 200 meter di bagian selatan, dan 300 meter di bagian utara. Sedikitnya 4.500 geobag, atau kandi jenis geotextile yang diisi dengan tanah dari Dinas PSDA dan BPBD sudah ditempatkan di tanggul-tanggul yang terdampak abrasi. Meski demikian pihaknya masih mengajukan tambahan geobag kepada BBWS Serayu Opak. "Karena masih ada 200 meter lagi," ujarnya kemarin. Selain pemasangan geobag, pihaknya juga memasang teracak bambu sebanyak 1.500 dari alokasi 5.000 bambu bantuan dari PT S2P. "Karena ini penanganan darurat, jadi tidak ada anggarannya sebenarnya. Ya ini dari partisipasi (perusahaan dan masyarakat," ungkapnya. Diharapkan dengan pemasangan geobag dan teracak bambu akan menguatkan tanggul, minimal sementara waktu sampai dilakukan penanganan permanen yang ditargetkan dimulai tahun 2022. https://radarbanyumas.co.id/pusat-lamban-pemkab-cilacap-angkat-tangan-penanganan-abrasi-dan-tanggul-jebol-pantai-lengkong/ "Ini geobag kan lebih bagus daripada kandi secara materialnya. Terus terucuk bambu itu fungsinya untuk memperkuat," terang dia. Pihaknya menargetkan penanganan darurat abrasi pantai Lengkong bisa selesai dalam 21 hari ke depan. Target waktu tersebut sudah mempertimbangkan situasi di lapangan, seperti kendala hujan, atau gelombang tinggi yang bisa datang sewaktu-waktu. "Kita punya target sekitar dua minggu lagi selesai. Oleh karena itu, kita sampaikan ke BBWS Serayu Opak supaya menambah waktu kendaraan alat berat," pungkas Munif. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: