Api Baru Padam Setelah 12 Jam Kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap

Api Baru Padam Setelah 12 Jam Kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap

PADAM : Tim Pertamina memerlukan 12 jam untuk memastikan kebakaran pada tanki 36 T-102 berkapasitas 31.000 KL komponen produk Pertalite benar-benar padam. CILACAP - Kebakaran tangki 36 T-102 berkapasitas 31.000 KL (kilo liter) komponen produk Pertalite milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap kebakaran pada Sabtu (13/11) malam, akhirnya bisa benar-benar padam pada Minggu (14/11) pukul 07.45. Atau sedikitnya memerlukan waktu 12 jam untuk memadamkan api yang muncul sejak Sabtu (13/11) pukul 19.20. CEO Subholding Refinery and Petrochemical Djoko Priyono mengatakan, dengan berhasil dipadamkannya api secara menyeluruh, status darurat (emergency) telah dicabut kemarin pada pukul 09.15 WIB. "Selama terjadi insiden di tangki, seluruh operasional kilang Cilacap berjalan dengan normal seperti biasanya. Jadi tidak ada terganggu karena kita bisa melakukan penyekatan di tangki tersebut sehingga semua operasional tetap berjalan seperti biasanya," ujar Djoko saat konferensi pers secara virtual kemarin. Djoko menceritakan, selain penanganan dengan penyekatan terhadap tangki yang terbakar dan tangki di sekitarnya, petugas juga melakukan pengendalian fluida di tangki yang terbakar tersebut. "Kita lakukan cooling (pendinginan) di seputar tangki yang terbakar dan juga kita lakukan offensive fire fighting ke titik api di tangki tersebut. Dengan Offensive fire fighting maka api dapat dikendalikan dan dapat dipadamkan secara total semuanya pada pukul 07.45 tadi pagi," imbuh dia. Selain pemadaman, Djoko menegaskan tim Pertamina juga telah melakukan pengendalian pencemaran lingkungan, di antaranya melakukan standby peralatan penanggulangan lolosan minyak dan pemasangan absorbent yang berfungsi menyerap lolosan minyak pada parit-parit. "Juga dilakukan patroli vacuum truck di dalam kilang dan juga monitoring oleh kru oil man di sekitar tangki," kata Djoko. Terkait dengan ketersediaan stok BBM dan LPG akibat insiden tersebut, CEO Subholding Commercial and Trading Alfian Nasution menegaskan, stok baik nasional maupun lokal terjaga dengan baik. Untuk stok BBM jenis Premium saat ini berada di posisi 27 hari, Pertamax 15 hari, Pertalite di atas 10 hari, Solar 20 hari, Avtur 35 hari serta Pertamax Turbo 50 hari dan LPG 12,7 hari. Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak khawatir. Karena pendistribusian BBM dan LPG berlangsung normal seperti biasa, normal di daerah Jawa Tengah, maupun sebagian Jawa Barat yang merupakan area distribusi dari kilang Cilacap. "Pendistribusian BBM dan LPG berlangsung seperti biasanya baik di daerah Jawa Tengah maupun sebagian Jawa Barat yang merupakan cover area dari kilang Cilacap," kata Alfian. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran ini. Tetapi menegaskan akan melakukan evaluasi dan investigasi menyeluruh terkait insiden di Kilang Cilacap tersebut. "Evaluasi dan investigasi ini sangat penting dan kita ambil lesson learnednya," kata Nicke. https://radarbanyumas.co.id/pt-pertamina-cek-warga-sekitar-jamin-pasokan-bbm-dan-elpiji-aman-meski-kilang-di-cilacap-kebakaran/ Nicke menambahkan, untuk saat ini penanganan masyarakat menjadi prioritas utama dalam insiden ini, di mana masyarakat di sekitar lokasi kilang kebakaran sempat dialihkan ke lokasi yang lebih aman. Namun evakuasi hanya sementara, karena semalam semua masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing. "Kami siapkan tim medis jika memang diperlukan. Jadi penanganan masyarakat merupakan prioritas utama Pertamina. Kami pastikan bahwa pasokan BBM dan juga elpiji kepada masyarakat tidak mengalami gangguan dan kilang tetap kami operasikan secara normal," pungkas Nicke. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: