Perbaikan Tanggul Jebol di Pantai Lengkong Jalan di Tempat

Perbaikan Tanggul Jebol di Pantai Lengkong Jalan di Tempat

JALAN DI TEMPAT: Kepala Dinas PSDA Kabupaten Cilacap, Saeful Hidayat meninjau lokasi tanggul jebol yang sampai saat ini belum ada penanganan dari BBWS Serayu Opak, Kamis (4/11). NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Penanganan tanggul jebol dan bencana abrasi di Pantai Lengkong Kelurahan Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara dan Pantai Kemiren Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan jalan di tempat. Padahal kondisi terkini dua lokasi tersebut semakin parah dan mengkawatirkan permukiman terdekat. Bahkan sebuah bangunan dekat tanggul yang sebelumnya digunakan sebagai tempat singgah atau pos bagi nelayan terpaksa dirobohkan karena sangat membahayakan akibat tergerus gelombang. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap Saeful Hidayat menyampaikan, pada Oktober lalu, abrasi di Lengkong dan Kemiren semakin menjadi, dan telah menyebabkan tanggul pantai jebol, sepanjang 300 meter dan 200 meter . "Ada dua titik, jadi total yang jebol sekitar 500 meter," ujarnya, Kamis (4/11). Soal ini, Pemkab Cilacap melalui surat Bupati telah mengusulkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, dan Kementerian PUPR untuk penanganan darurat. Pihak BBWS Serayu Opak sendiri telah meninjau lokasi tanggul jebol, dan terus dikawal oleh Dinas PSDA Cilacap. "Alhamdulillah ini sudah direspon, dan segera diitindak lanjuti dengan penanganan darurat. Hasil koordinasi dengan BPBĎ itu tinggal pelaksanaan, sedangkan bahan sudah kita siapkan diantaranya biobag," imbuhnya. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan bambu untuk cerucuk, supaya bisa menahan tanggul darurat nantinya. https://radarbanyumas.co.id/timbunan-longsor-makin-parah-dua-desa-ikut-terdampak-di-wanareja/ "Apabila akan pelaksanan, BBWS Serayu Opak akan mengirim dua unit excavator. Penanganan darurat mendesak dilakukan, supaya masyarakat di lokasi tanggul jebol bisa terselamatkan," ungkap dia. Untuk tanggul darurat tersebut sendiri, pihaknya tidak berharap banyak, karena secara perhitungan tanggul tersebut hanya bisa bertahan tidak lebih dari satu tahun. "Tanggul darurat bisa menahan kurang lebih satu tahun. Maka dari itu, kontruksinya harus cukup kuat supaya tidak mudah tergerus ombak tinggi yang sulita terukur dan berdampak luar biasa," terangnya. Untuk penanganan permanen sendiri, Dinas PSDA Cilacap mengusulkan supaya ada tujuh titik yang rawan, untuk ditangani pada tahun 2022. "Untuk penanganan kontruksinya berbentuk tanggul, dan menggunakan kontruksi yang kuat untuk menahan ombak besar, untuk teknis BBWS Serayu Opak yang mendesain yang sudah dikonsultasikan," tandasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: