Merugi, Petani Minta Subsidi Harga Produktivitas Tertinggi Namun Harga Padi Terendah

Merugi, Petani Minta Subsidi Harga Produktivitas Tertinggi Namun Harga Padi Terendah

PENGHARGAAN: Bupati Cilacap memberikan penghargaan kepada Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kecamatan Sampang, Jumat (24/9). ILUSTRASI CILACAP - Berpredikat peringkat I sebagai Kabupaten dengan Peningkatan Produksi Padi Tertinggi Tahun 2019 - 2020 se Indonesia tidak kemudian membuat para petani di Cilacap sejahtera. Banyak petani di Cilacap mengklaim mengalami kerugian, karena harga gabah kering panen (GKP) yang anjlok dan tidak ideal saat masa panen datang. https://radarbanyumas.co.id/produksi-padi-cilacap-capai-6749-kwintal-per-hektare-tempati-peringkat-1-nasional/ https://radarbanyumas.co.id/masih-banyak-pasar-tradisional-tak-tersentuh-perbaikan-di-cilacap-termasuk-pasar-adipala/ Seperti yang dialami Muhtarudin petani Desa Karangtengah Kecamatan Sampang. Dia menyampaikan, setiap memasuki musim panen, harga GKP sering anjlok dan membuat petani merugi. "Bagaimana tidak rugi, dengan biaya operasional yang tinggi, di beberapa kali musim panen harga HGP anjlok di harga Rp 3.800 – Rp 4.000/kg. Itu tidak seimbang dengan biaya operasional kami keluarkan," keluhnya, Minggu (26/9). Biaya operasional yang dimaksud mulai dari penyediaan pupuk, harga obat pertanian yang terus meningkat setiap musim, dan juga tenaga kerja. Soal ini, Muhtarudin yang juga Kelompok Tani Sida Makmur 1 Kecamatan Sampang sudah menyampaikan kepada pihak terkait, diantaranya kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL), supaya pemerintah juga bisa mensubsidi harga. "Kalau pupuk bisa subsidi, padi juga (seharusnya) disubsidi. Kita sudah sampaikan paling tidak harga GKP Rp 5000/kg, itu petani baru bisa senang," imbuhnya. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengakui, produktivitas padi yang tinggi belum dibarengi dengan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, Pemkab Cilacap saat ini sedang menyiapkan konsep dan regulasi supaya hasil panen bisa terserap dengan baik. "Saya lagi mempersiapkan market intelijen, hari ini saya mau merencanakan tanam bulan depan, yang menerima hasil panennya sudah ada, yakinlah menjadi petani itu bangga, paten, sukses dan kaya," kata Tatto. Terkait masalah umum yang kerap dikeluhkan petani, seperti masalah pupuk dan harga jual padi juga akan ditindaklanjuti dengan regulasi yang ada. Tatto menegaskan, pertanian saat ini telah bertransformasi dengan berbagai teknologi, mekanisasi yang akan terus ditingkatkan. Pemkab Cilacap sendiri akan terus mendorong petani muda atau kaum millennial, bahwa pertanian itu menjanjikan kehidupan, bahwa bertani itu hebat, menjadi petani itu keren. "Saya mempersiapkan agar anak – anak muda Cilacap nantinya dapat menjadi petani milenial yang hebat karena petani adalah pahlawan masyarakat," tandasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: