Sepekan Cuaca Buruk di Cilacap, Akibat Fenomena La Nina

Sepekan Cuaca Buruk di Cilacap, Akibat Fenomena La Nina

CUACA BURUK: Cuaca mendung dan hujan mengguyur wilayah Cilacap. RAYKA/RADARMAS CILACAP - Sudah sepekan ini wilayah Kabupaten Cilacap duguyur hujan deras disertai angin kencang. Berdasarkan prakiraan BMKG fenomena tersebut merupakan peralihan musim dan awal musim penghujan. "Saat ini merupakan masa transisi, awal musim hujan diprediksi mulai awal Oktober mendatang," kata Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan, Rabu (22/9). Dia menjelaskan pada masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan, terdapat pertumbuhan awan cumulonimbus yang cenderung banyak juga. Sehingga hal tersebut perlu diwaspadai. https://radarbanyumas.co.id/pemkab-cilacap-belum-punya-ews-banjir-dan-longsor/ Kemudian, pada Juli sampai September ini terdapat fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) yang menguat dan mengakibatkan cuaca ektrem. Sehingga terdapat curah hujan di musim kemarau lalu. Fenomena IOD tersebut akan berkurang dan hilang pada Februari 2022. "Potensi cuaca ektrem ini juga ditambah dengan munculnya fenome La Nina pada Oktober mendatang. Fenomena tersebut tentunya perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor," katanya. Rendi menambahkan, untuk mengantisipasi bencana banjir tersebut masyarakat bisa mengantisipasi dengan membersihkan saluran air. Sementara untuk tanah longsor bisa dilakukan pengecekan secara berkala jika muncul retakan atau pergerakan lain. "Pohon di dekat rumah yang sudah lapuk juga perlu diwaspadai karena angin cenderunt kencang sehingga dapat membahayakan. Kalau bisa ditebang atau dipankas biar tidak merugikan," imbuhnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: