Pemkab Cilacap Belum Punya EWS Banjir dan Longsor

Pemkab Cilacap Belum Punya EWS Banjir dan Longsor

CILACAP - Kabupaten Cilacap memiliki delapan jenis ancaman bencana. Yakni bencana gempa bumi, tsunami dan gelombang pasang, gerakan tanah atau longsor, banjir atau banjir rob, kekeringan, cuaca ekstrem (angin kencang), kebakaran dan kegagalan teknologi. Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, potensi tersebut ada di 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap. https://radarbanyumas.co.id/empat-kecamatan-di-cilacap-fokus-pengembangan-sapi-ini-lokasinya-yang-dibidik-pemkab-dan-unsoed/ Sementara bencana banjir dan tanah longsor memiliki resiko tinggi di Cilacap. Yakni gerakan tanah atau longsor di 94 desa dan banjir atau banjir rob di 131 desa. Namun, Kabupaten Cilacap belum memiliki early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini deteksi bencana banjir. Sementara untuk longsor dulu memiliki EWS longsor konvensional. Namun kondisinya saat ini sudah rusak karena seling atau kawat sensor gerakan tanah rusak. "Untuk banjir kita belum memiliki early warning system (EWS). Namun kami akan meminta ke pusat untuk bisa diadakan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Wijonardi. Wijonardi mengatakan, BPBD Cilacap saat ini baru memiliki prototip EWS longsor canggih yang berbasis komputer. Pihaknya pun akan segera mengusulkan pengadaan EWS longsor dan banjir. Dengan alat tersebut, deteksi dini bencana bisa dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dan kerugian material lebih tinggi. "Masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir, tanah longsor maupun lainnya untuk memperkuat mitigasi. Dengan mitigasi yang baik masyarakat akan dengan cepat melakukan evakuasi mandiri, sehingga mengurangi resiko korban diharapkan dapat meminimalisir kerugian yang diakibatkannya," kata dia. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: