Penumpang Kapal Terbalik di Cilacap Termonitor di CCTV, Kapten Kapal Masih Belum Stabil

Penumpang Kapal Terbalik di Cilacap Termonitor di CCTV, Kapten Kapal Masih Belum Stabil

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, I Nyoman Sidakarya menyampaikan, awal kapal terbalik kemungkinan disebabkan embusan angin kencang dan arus yang cukup kuat kemudian mengakibatkan kapal hilang kendali di titik koordinat 07°44'25.5" S 108°59'29" E. Kapal Pengayoman IV milik Kemenkumham RI ini sedang mengangkut dua truk berisi material dan menuju Dermaga Sodong Nusakambangan tenggelam di selatan Dermaga Wijayapura Cilacap, Jumat (17/9). https://radarbanyumas.co.id/dua-truk-pasir-ikut-tenggelam-di-dermaga-sodong-cilacap-ini-koronologi-lengkapnya/ "Kapal Pengayoman IV kemungkinan terbalik karena dihantam angin kencang dan arus yang kuat," ungkapnya. Terkait informasi kapal sudah miring saat di dermaga Wijayapura, menurut dia disebabkan oleh beban muatan yang dibawa oleh kapal, ditambah dengan arus yang sedang deras. "Karena membawa truk pengangkut pasir yang cukup berat, itu mungkin pas waktu miringnya kapal, kemudian langsung oleng dan terbalik. Karena kapal oleng, miring, dan beban itu pasti akan kegeser ke pinggir daripada kapal dan langsung terbalik," ujarnya. Untuk jumlah penumpang, dari monitor CCTV ada sebanyak tujuh orang, itu sudah termasuk ABK dan penumpang. "Untuk manifest penumpang di data pos Dermaga memang tidak ada, tetapi dari monitor CCTV jumlahnya tujuh orang," ungkapnya. Meski demikian, Tim Gabungan melakukan pencarian dengan cara penyelaman ke dasar laut untuk memastikan apakah masih ada yang terjebak dalam kapal Pengayoman IV. Tim SAR gabungan sendiri menerjunkan 20 penyelam untuk melakukan penyelaman di dasar laut tenggelamnya Kapal Pengayoman IV. Dari 20 penyelam tersebut, dua diantaranya dari Polair, tiga dari Lanal, Possi dan sisanya dari Basarnas. Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap sendiri kemudian menutup Operasi SAR Kapal Pengayoman IV pada sore kemarin. Ini setelah disepakati bersama semua pihak, dan secara resmi Operasi SAR dinyatakan ditutup dan semua unsur dikembalikan ke kesatuanya masing-masing. Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih fokus pada evakuasi, dan sementara dugaan adanya over muatan menurut dia belum ada, karena kapal Pengayoman IV Merk Cummins 6 GTA 8.3" yang dibuat tahun 2012, berukuran 25.35 meter x 7 meter x 2.5 meter, tonase bersih 41 GT (Gross Tonnage) dan kotor 134 GT, jumlah glatak 1 dan baling-baling 2 menurut dia masih cukup layak pakai. Kapal tersebut menurut dia juga sudah sering digunakan untuk mengangkut truk-truk bermuatan material untuk pembangunan Lapas baru di Nusakambangan. "Sudah sering, dan itu sudah berjalan tiga bulanan. Itu (kapal) rutin digunakan," ungkapnya. Untuk evakuasi kapal sendiri, sampai saat ini masih menunggu penemuan muatan terlebih dahulu. Dan itu juga tergantung lokasi penemuan muatan. Jika muatan ditemukan di lokasi yang dangkal kemungkinan akan diseret, tetapi jika di dasar lautan dan berpotensi menggangu lalu lintas kapal akan dipinggirkan. "Kalau lokasi ditemukannya cukup dalam dan mengganggu lalu lintas kemungkinan akan discraping atau dipinggirkan," tandasnya. Radarmas mencoba menghubungi korban selamat, diantaranya kapten kapal yakni Subagyo Antoro yang beralamat di Desa Kuripan Kecamatan Kesugihan. Tetapi karena kondisi yang belum stabil, pihak korban belum menerima untuk dikonfirmasi. "Sementara kondisinya masih belum stabil, seperti masih trauma, juga belum bisa diajak komunikasi dengan baik," ungkap Tateng yang juga tetangga Subagyo. Pada operasi penyelamatan dan evakuasi, tim gabungan mengerahkan semua peralatan seperti RIB, Rubber Boat, KN 425, KLN 526, KAL Serayu, Tugboat, Kapal Survey, dan Kapal Rambu. Sedikitnya ada enam belas unsur SAR Gabungan yang terlibat pada evakausi, mulai dari Basarnas Kantor SAR Cilacap, Lanal Cilacap, Kodim Cilacap, Polres Cilacap, BPBD Cilacap, Kemenkumham, KSOP Cilacap, Disnav Cilacap, Possi Cilacap, Pelindo Cilacap, Rapi Cilacap, Act, Cilacap Rescue, Mdmc, PMI Cilacap, SAR MTA. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: