Vaksinasi Pelajar Mulai Disasar Untuk Siswa SMP dan SMA, Daftar Vaksin Online Dikeluhkan Masyarakat

Vaksinasi Pelajar Mulai Disasar Untuk Siswa SMP dan SMA, Daftar Vaksin Online Dikeluhkan Masyarakat

CILACAP - Pemerintah Kabupaten Cilacap dijadwalkan mulai melakukan vaksinasi pelajar SMP dan SMA atau umur 12 hingga 18 tahun pekan ini. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griyana Dewi mengatakan, untuk tahap awal ini, ada sebanyak 10.000 dosis untuk vaksinasi pelajar. https://radarbanyumas.co.id/deg-degan-sampai-ditenangkan-tenaga-medis-772-siswa-disuntik-vaksin-covid-19-di-sumpiuh/ Hanya untuk sasaran, lokasi dan waktu vaksinasi, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K). "Yang menetapkan sasarannya dari Dinas P dan K. Saya juga belum dikasih jadwal dari P dan K," ujarnya, Senin (6/9). Kepala Dinas P dan K Kabupaten Cilacap, Sadmoko Danardono mengatakan, pihaknya merencanakan vaksinasi pelajar ini bisa dimulai Rabu (8/9) besok. "Vaksinasi ini lokasinya di sekolah masing-masing," jelasnya kemarin. Hanya untuk peserta vaksinasi pelajar ini bisa lebih fleksibel. Pihaknya tidak menutup kemungkinan memperbolehkan siswa sekolah lain melakukan vaksinasi di sekolah yang ketempatan vaksinasi. "Kalau kebetulan misalnya sekolahnya berdekatan bisa di satu tempat, kan bisa fleksibel. Artinya secara prinsip lokasi vaksin di masing-masing sekolah, biar lebih tertib," imbuhnya. Sadmoko menambahkan, meski secara administratif siswa SMA menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, karena tercatat sebagai warga Cilacap, siswa SMA di Cilacap tetap menjadi tanggung jawab Dinas P dan K Kabupaten Cilacap. Dari data yang dimiliki, siswa SMA di Cilacap mencapai sekitar 35.000 siswa, sedangkan untuk siswa SMP sekitar 50.000. "Kalau dijumlah SMP dan SMA sekitar 85.000 siswa. Kita target 100 persen sudah divaksin," jelasnya. Dengan tahap awal vaksinasi pelajar tersedia sebanyak 10.000 dosis, pihaknya berharap vaksinasi pelajar ini akan terus berkelanjutan hingga semua siswa SMP dan SMA tervaksin. "Nanti secara bertahap, berkala dan berkelanjutan. Kita serbu anak-anak kita dengan vaksinasi ini," tandasnya. Sementara itu, pendaftaran vaksinasi online melalui aplikasi Viva Cilacap masih dikeluhkan masyarakat. Seperti yang dialami Jono, warga Desa Welahan Wetan Kecamatan Adipala, mengaku selalu gagal ketika mendaftar vaksin secara online. "Setiap ndaftar selalu keluar keterangan vaksin penuh. Akhirnya saya bisa dapat vaksin setelah didaftarkan bos saya yang kemitraan dengan Bulog," kata dia setelah vaksinasi di Gudang Bulog Gumilir Kecamatan Cilacap Utara, Senin (6/9). Kasdim 0703 Cilacap Mayor lnf Abdul Asis Lallo pada vaksinasi hasil kerja sama dengan Bulog Banyumas di Gudang Bulog Gumilir kemarin menargetkan, 600 sasaran masyarakat umum di Kabupaten Cilacap. "Antusiasme masyarakat untuk vaksin sangat luar biasa. Selain vaksinasi massal di Bulog, setiap hari Kodim 0703 Cilacap vaksinasi di Rumkitban," ujarnya. Kepala Cabang Bulog Banyumas, Dani Satrio menyampaikan, untuk menarik minat dan mengapresiasi masyarakat yang mau vaksin, pihaknya menyediakan beras Fortivit yang mengandung berbagai vitamin dan zinc dan meningkatkan imun untuk diberikan gratis kepada peserta vaksin. "Kita berikan beras Fortivit gratis 1 kg kepada peserta vaksin," ujarnya. Dijelaskan, beras Fortivit ini hanya diproduksi di Gudang Bulog Gumilir yang memiliki alat produksinya. Beras tersebut merupakan hasil produksi petani Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara. "Kapasitas produksinya mencapai 2 ton per hari dan stok saat ini sekitar 20 ton," imbuhnya. Meski dalam masa pengenalan, minat masyarakat pada beras Fortivit cukup bagus. Karena selain memiliki kandungan vitamin dan zinc, beras ini juga mampu bertahan hingga dua tahun. "Ini sudah divakum jadi bisa bertahan hingga dua tahun kalau tidak ada kerusakan," tandasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: