Pohon Cemara di Pesisir Kemiren Bertumbangan, Dampak Angin Timuran dan Gelombang Tinggi

Pohon Cemara di Pesisir Kemiren Bertumbangan, Dampak Angin Timuran dan Gelombang Tinggi

TUMBANG: Pohon jenis cemara di pesisir Pantai Kemiren Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan bertumbangan, Minggu (22/8). CILACAP - Sedikitnya enam pohon jenis cemara di pesisir pantai Kemiren Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan bertumbangan, Minggu (22/8) sekira pukul 16.00 WIB. https://radarbanyumas.co.id/bmkg-masih-ada-potensi-hujan-ringan/ Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Widjonardi mengatakan, pohon yang tumbang tersebut dilihat dari karakteristiknya bukan berfungsi sebagai penahan ombak atau abrasi, melainkan sebatas penghijauan pantai. "Itu (pohon) hanya untuk penghijauan pantai. Kalau itu untuk menahan abrasi, bukan, karena tanaman itu bukan untuk menahan abrasi. Nyatanya tumbang, mau menahan abrasi apa, kan tidak," jelasnya, Senin (23/8). Widjonardi yang belum genap menjabat Kalakhar BPBD Cilacap menggantikan Tri Komara yang bergeser ke Dinas Pariwisata menambahkan, di musim angin timur yang cukup kencang datang, gelombang pasang air laut mudah menghantam bibir pantai dan merobohkan pohon-pohon yang berada di sekitar bibir pantai. "Sekarang ketika angin timur datang, gelombang tambah besar dan menghantam bibir pantai hingga mencapai batas tanaman tersebut (yang roboh)," ungkapnya. Prakirawan BMKG Cilacap Rendi Kurniawan menjelaskan, sirkulasi angin musim bertiup secara periodik di Jawa Tengah secara umum, angin musim timuran ini bersifat kering dan angin musim baratan bersifat basah. "Hingga dasarian 1 Agustus 2021 ini aliran massa udara di wilayah Jateng didominasi angin timuran yang membawa sifat kering," ujarnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: