RSU Aghisna Medika Sidareja Sudah Lakukan SOP, Ada Mispersepsi Terkait Peraturan

RSU Aghisna Medika Sidareja Sudah Lakukan SOP, Ada Mispersepsi Terkait Peraturan

SIDAREJA - Menyikapi kabar yang beredar bahwa RS Aghisna Medika Sidareja lalai menangani pasien reaktif Covid-19 yang belum terdaftar dalam data pasien satgas Covid 19 Puskesmas Kecamatan Gandrungmangu maupun Kecamatan Majenang sesuai domisili pasien tersebut. Pihak RS Aghisna Medika melalui Direktur  dr Hesti Hermawati menjelaskan pasien IH beralamat di Sindangsari kecamatan Majenang melakukan pemeriksaan laboratorium RDT antigen di RS Aghisna Medika Sidareja pada tanggal 15 Juli 2021 pukul dengan hasil positif. https://radarbanyumas.co.id/kaca-rumah-sakit-dipecahkan-dikabarkan-ada-pasien-dicovidkan-keluarga-mengamuk-rsud-bukan-dicovidkan-tetapi-memang-covid/ "Kami memberikan informasi dan arahan untuk melakukan isolasi mandiri sesuai arahan pemerintah dan pihak pasien menyetujui dengan menandatangani surat pernyataan isolasi mandiri". Kata dr Hesti. Langkah berikutnya pihak RS mengikuti langkah berdasarkan Permenkes nomor HK.01.07/Menkes/446/2021 tentang penggunaan Rapid Diagnostic Test Antigen Dalam Pemeriksaan Corona Virus Disease 2019 (covid-19) pencatatan dan pelaporan menggunakan aplikasi allrecord dan pasien tersebut sudah dilaporkan ke aplikasi allrecord. "Kami sudah melakukan pelaporan melalui aplikasi allrecord." tambahnya. Setelah itu sesuai Surat Edaran Kemenkes no. HK.02.01/MENKES/202/2020 maka pasien dengan hasil tes positif (+) dan dilakukan isolasi mandiri yang bersangkutan harus melaporkan diri ke Puskesmas setempat dalam pelaksanaanya supaya mendapatkan pemantauan dan penanganan perkembangan gejala dan penatalaksanaan sampai level tertentu. Mengenai hal tersebut RSU Aghisna Medika Sidareja menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien atas keterlambatan pelaporan tersebut, dimasa pandemi permasalahan mispersepsi, peraturan yang belum bisa terakses oleh semua pihak dan Rumah Sakit Aghisna Medika Sidareja akan sangat fokus dalam menjalankan layanan medis masyarakat, penanganan isolasi pasien covid-19 serta mendukung program 3 T (tes, tracing, and treadment). Padahal SDM RS mengalami pengurangan yang cukup signifikan karena harus dilakukan isolasi dan pengobatan covid-19 bahkan sudah terjadi ada yang tidak tertolong, dan rekrutmen SDM baru tidak mudah pada kondisi pandemi saat ini sehingga kami harus benar-benar fokus. "Kami berharap supaya permasalahan tersebut tidak berkepanjangan, cukup apabila ada yang kurang berkenan dalam kepuasan pelayanan untuk introspeksi manajemen kami dan sebagai bentuk terima kasih manajemen RS atas kepedulian semua pihak." Pungkas dr Hesti.(*/Jul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: