Gejala Ringan Cukup Isoman, Tempat Tidur Pasien Covid-19 Menipis di Cilacap

Gejala Ringan Cukup Isoman, Tempat Tidur Pasien Covid-19 Menipis di Cilacap

dr Pramesti Griyana Dewi, Kepala Dinkes Kabupaten Cilacap: "Tanpa gejala atau gejala ringan (cukup di Puskesmas atau isolasi mandiri)," CILACAP - Masih tingginya kasus aktif positif Covid-19 di Kabupaten Cilacap, data Dinas Kesehatan per Rabu (7/7) sebanyak 2.815 kasus aktif, membuat Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19 kewalahan, dan tempat tidur pasien juga terus menipis. https://radarbanyumas.co.id/imbas-365-nakes-positif-covid-puskesmas-di-cilacap-belum-siap-jadi-tempat-transit-pasien-covid-19/ Data Satgas menyebutkan, dari 461 tempat tidur pasien Covid-19 pada 11 RS rujukan telah terpakai 371 tempat tidur. Sedangkan dari 26 ruang ICU Covid-19 telah terpakai 24 per kemarin. Menyikapi hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cilacap meminta kepada masing-masing Puskesmas untuk tidak asal merujuk pasien Covid-19. Dinkes meminta hanya pasien dengan gejala ringan yang boleh dirujuk ke RS rujukan. "Tanpa gejala atau gejala ringan (cukup di Puskesmas atau isolasi mandiri)," kata Kepala Dinkes Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griyana Dewi, Rabu (7/7). Untuk itu, pihaknya meminta Puskesmas untuk menyediakan tempat tidur isolasi atau ruang transit untuk pasien Covid-19. Ini untuk mengantisipasi jika rumah sakit rujukan tidak mampu lagi menampung rujukan pasien Covid-19. Hasil koordinasi dengan Puskesmas, dari 38 Puskesmas baru 5 Puskesmas yang benar-benar siap menyiapkan ruang transit untuk pasien Covid-19. Sedangkan Puskemas lainnya masih mempersiapkan. Puskesmas yang siap tersebut yakni Gandrungmangu I, Bantarsari, Kedungreja, Adipala II, dan Binangun masih harus harus mempersiapkan persyaratan lain. Hanya soal dijadikannya Puskesmas menjadi tempat isolasi atau ruang transit pasien Covid-19 menurut dia bukan perkara mudah. Karena selain harus menyiapkan tempat tidur, Puskemas menurut dia juga harus menyiapkan SDM-nya (Sumber Daya Manusia), dan hal pendukung lainnya. "Karena ini kan beda dengan perawatan biasa. Kan petugasnya harus khusus, kamarnya tidak boleh campur dengan yang lain, alur pasien juga harus khusus, jadi ini persiapannya harus lebih khusus," tandasnya. Hal serupa disampaikan Ketua Paguyuban Kepala Puskesmas se Kabupaten Cilacap Joko Semedi ketika dikonfirmasi mengatakan, sampai saat ini baru empat Puskesmas yang siap menyediakan ruang transit pasien Covid-19. "Yang baru mengajukan empat (Puskesmas), yakni Puskesmas Bantarsari, Gandrungmangu 1, Kedungreja, dan Adipala II," ungkap Joko yang juga Kepala Puskesmas Kroya 2. Soal ini pihaknya tidak bisa memaksakan kepada Puskesmas untuk menyediakan ruang transit. "Saya kan tidak tahu persis kondisi Puskesmas. Ya paling saya tawarkan kepada setiap Puskesmas, jika SDM, peralatan memenuhi standar ya monggo," imbuhnya. Pada kondisi saat ini, tren kasus sedang tinggi, diakui Puskesmas kesulitan merujuk pasien Covid-19. Oleh karena itu, ketika ada pasien positif Covid-19 dengan gejala, pihaknya meminta Puskesmas untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak rumah sakit rujukan. "Karena di pengumuman (kesediaan tempat tidur) ada tempat, tetapi setelah dihubungi tidak ada tempat," tandasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: