Puskesmas Kesulitan Rujuk Pasien Bergejala Karena Ketersedian Bed di RS Menipis

Puskesmas Kesulitan Rujuk Pasien Bergejala Karena Ketersedian Bed di RS Menipis

TUNGGU GILIRAN: Ambulance RSUD Cilacap menunggu giliran membawa pasien, Minggu (27/6).NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Ketersediaan tempat tidur (TT) pasien positif Covid-19 di rumah sakit rujukan benar-benar terus menipis. Hal ini dirasakan betul oleh Puskesmas atau Faskes yang akan merujuk pasien Covid-19 bergejala. Seperti pengakuan salah seorang Kepala Puskesmas yang enggan disebut namanya, pihaknya memiliki tiga pasien bergejala yang sudah cukup lama isolasi mandiri akan merujuknya mengaku tidak bisa. https://radarbanyumas.co.id/rt-zona-merah-wajib-lockdown-bupati-cilacap-satgas-harus-tegas-supaya-tidak-meluas/ "Dari klinik dan Puskes kalau ngrujuk dengan pasien swab antigen pos luar biasa susahnya sekarang. Kami ada yang isolasi 3 (pasien) mau rujuk susah banget," katanya, Minggu (27/6). Data dari Satgas yang menyebutkan per hari Minggu (27/6) masih tersedia sebanyak 66 tempat tidur pasien Covid-19 dari sebanyak 10 rumah sakit rujukan Covid-19 menurut dia juga tidak bisa jadi pedoman. "Katanya masih sisa segini (66 tempat tidur) nyatanya masih susah," imbuhnya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griyana Dewi mengakui ketersediaan tempat tidur rumah sakit rujukan semakin menipis. Oleh karena itu, Dinkes berupaya akan ada penambahan rumah sakit rujukan Covid-19 level 3. "Yang selama ini sudah ada sebelas rumah sakit, akan kita tambah dua, yakni rumah sakit Afdila dan RS PMC (Sampang). Nanti kita maksimalkan tempat tidur yang mereka bisa siapkan," kata Pramesti. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan ruang transit melalui rawat inap Puskesmas sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit. Hal ini perlu dilakukan jika tempat tidur Covid-19 di rumah sakit dalam kondisi penuh. "Kita punya dua puluh satu Puskesmas rawat inap. Seizin pak Bupati saya akan menyatakan kepada Puskesmas untuk menyiapkan ada tempat tidur isolasi di Puskesmas sebagai tempat transit, ketika rumah sakit semua dalam keadaan penuh," imbuhnya. Di ruang transit Puskesmas tersebut pasien dirawat terlebih dahulu, sambil menunggu tempat tidur rumah sakit rujukan tersedia. "Dirawat dulu di Puskesmas, ketika sudah ada tempat segera kita rujuk ke rumah sakit," jelasnya. Selain upaya tersebut, Dinkes juga meminta kepada setiap rumah sakit untuk menambah tempat tidur covid-19. "Setiap rumah sakit kita upayakan ada penambahan. tetapi kalau sudah sangat maksimal, pasti ada upaya lain, salah satunya upaya transit (di Puskesmas)," ungkapnya. Untuk itu, dirinya meminta kepada Puskemas, bagi pasien dengan gejala ringan untuk dirawat di Puskesmas. Sedangkan rumah sakit hanya akan merawat pasien covid-19 dengan gejala sedang dan berat. "Itupun kita pisahkan. Yang gejala berat kita tunjuk RSUD Cilacap, RSUD Majenang RSPC, RSI Fatimah. Untuk rumah sakit lain yang bergejala sedang, dan yang bergejalaa ringan di Puskesmas dulu sambil nunggu tempat tidur rumah sakit ada yang kosong," tandasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: