Gara-gara Handphone di Saku Celana, Mayat Tanpa Identitas di Sungai Serayu Diketahui Asalnya

Gara-gara Handphone di Saku Celana, Mayat Tanpa Identitas di Sungai Serayu Diketahui Asalnya

PENEMUAN MAYAT: Mayat di Sungai Serayu Adipala, dibawa ke rumah duka di Desa Gentasari Kecamatan Kroya. CILACAP - Sosok mayat laki-laki ditemukan di bibir Sungai Serayu, Senin (21/6). Penemuan mayat ini sontak membuat heboh warga Adipala. Camat Adipala, Teguh Prastowo mengatakan, mayat tanpa identitas tersebut hanyut terbawa arus dari arah utara Sungai Serayu dan terdampar di tepi muara Serayu Desa Wlahar Kecamatan Adipala. https://radarbanyumas.co.id/penjaring-ikan-terjebak-banjir-bah/ "Sekitar pukul 06.30 WIB, dua warga penambang pasir sedang menuju muara sungai untuk mencari pasir. Namun dalam perjalanan mereka melihat sesosok mayat di bibir sungai," kata dia. Tenguh mengatakan, ke dua saksi tersebut kemudian melapor ke Forkompimcam Adipala. Sekitar pukul 08.00 pihaknya meluncur ke Tindakan Pertama Tempat kejadian (TPTK). "Mayat tersebut lalu dievakuasi oleh tim Basarnas dan BPBD Kabupaten Cilacap dibawa ke dipo pasir. Lalu dibawa ke Puskesmas Adipala I untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Teguh. Teguh mengatakan, setelah dibawa ke puskesmas, pihaknya mendapati handphone korban yang berada di saku celana. Saat dicek handphone tersebut masih aktif dan pihaknya langsung menghubungi nomor yang ada di handphone tersebut. "Mayat tersebut ternyata warga Desa Gentasari Kecamatan Kroya. Kita lakukan koordinasi dengan Kades Gentasari dan keluarga kemudian langsung dibawa ke rumah duka," katanya. Sementara itu, menurut Budi Harsono, Kades Gentasari Kecamatan Kroya, korban tersebut bernama Martiah Joko P (30). Korban merupakan seorang sales di Purwokerto. "Berdasarkan info korban berangkat kerja hari Sabtu 19 Juni dan biasanya setiap hari pulang. Namun sejak hari Sabtu korban tidak menghubungi dan dihubungi HP tidak aktif," kata dia. Menurutnya, hingga saat ini dompet korban dan kendaraan motor milik korban belum jelas keberadaannya. "Kami langsung bawa ke rumah duka, karena pihak keluarga tidak menghendaki untuk di otopsi sehingga kita tidak bisa menyimpulkan apakah ada tanda-tanda kekerasan," pungkasnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: