Bupati Tatto: Saya Yakin dengan Vaksin dan Disiplin, Covid-19 di Cilacap Akan Berhasil Ditekan

Bupati Tatto: Saya Yakin dengan Vaksin dan Disiplin, Covid-19 di Cilacap Akan Berhasil Ditekan

VAKSINASI MASSAL: Polres Cilacap dan Pemkab laksanakan vaksinasi massal di GOR Jalan Rinjani, Minggu (20/6). CILACAP - Setelah delapan kabupaten/kota di Jawa Tengah ditetapkan berstatus zona merah, berpotensi diikuti oleh Cilacap, jika melihat tren kasus di Cilacap yang terus mengalami peningkatan. https://radarbanyumas.co.id/pemerintah-cilacap-larang-pergi-ke-zona-merah-yaitu-kudus-demak-jepara-pati-grobogan-tegal-brebes-dan-wonogiri/ Data Satgas per Minggu (20/6) terdapat kasus aktif sebanyak 1.281, sudah naik dua kali lipat jika melihat kasus pada awal bulan yang sempat tercatat sebanyak 615. Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, sejumlah langkah dilakukan Satgas demi menekan angka penularan. Selain menerbitkan Inbup nomor 15 tahun 2021, Satgas juga terus mempercepat vaksinasi. Terbaru, hasil kerja sama dengan Polres Cilacap, vaksinasi massal dilakukan kepada 1.722 pelayan publik dari unsur karyawan perusahaan, perbankan, karyawan toko modern serta keluarga anggota TNI-Polri. Tatto menekankan pentingnya vaksin dan disiplin sebagai faktor utama keberhasilan penanganan Covid-19 di Kabupaten Cilacap. “Saya yakin dengan vaksin dan disiplin, penanganan Covid-19 di Kabupaten Cilacap akan berhasil, bahkan bisa zero. Ini merupakan tugas kita semua, bukan hanya Bupati, Forkopimda, atau Tim Satgas, tetapi masyarakat juga harus kerjasama, sama-sama bekerja dan berkomitmen untuk bisa bebas dari Covid-19,” kata Bupati setelah meninjau vaksinasi masal Covid-19 dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-75, di GOR Jalan Rinjani, Minggu (20/6). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griyana Dewi menjelaskan, di Jawa Tengah secara umum, termasuk Cilacap ada peningkatan kasus pasca libur panjang, atau setelah Idul Fitri. Meski ada larangan mudik, mobilitas masyarakat cukup tinggi pasca lebaran, diantaranya kegiatan hajatan dan kegiatan-kegiatan yang memicu kerumunan. "Ternyata ada varian baru, seperti di Kudus yang sudah keluar Whole Genome Sequencing (WGS). Di tempat lain meski belum ada hasil WGSnya, kecepatan penularannya berbeda dengan sebelumnya (lebih cepat)," kata Pramesti, Minggu (20/6). Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada, karena tidak menutup kemungkinan sudah terjadi penularan varian baru. "Meski belum terbukti, kewaspadaan harus ditingkatkan. Karena penularan varian delta ini lebih cepat dari sebelumnya," terangnya. Minggu (20/6) total jumlah kasus corona di Kabupaten Cilacap mencapai 13.967 kasus. Rinciannya, 1.281 kasus aktif, 12.161 pasien sembuh dan 525 pasien meninggal. (nas/ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: