Tiap Tahun Ekspor Gula Semut di Cilacap Terus Bertambah

Tiap Tahun Ekspor Gula Semut di Cilacap Terus Bertambah

CILACAP - Potensi ekspor gula semut di Kabupaten Cilacap tinggi. Bahkan sejak 2015 Cilacap telah melakukan itu. Nilai ekspor dari tahun ke tahun juga meningkat. Kepala Dispabun Cilacap, Sulisan mengatakan, berdasarkan data Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, ekspor gula kelapa pada tahun 2015 sebanyak 87 ton, tahun 2016 sebanyak 237 ton, tahun 2017 sebanyak 649 ton, tahun 2018 sebanyak 580 ton, tahun 2019 sebanyak 744 ton, dan pada tahun 2020 sejak 1 Januari hingga Juni sebanyak 471 ton. https://radarbanyumas.co.id/tingkatkan-daya-jual-petani-olah-singkong-jadi-gula-cair-di-punggelan-banjarnegara-ahli-medis-dianjurkan-untuk-pasien-diabetes/ "Ini menunjukkan gula merah (gula kelapa) Indonesia semakin diminati di pasar luar negeri. Tujuan ekspor tertinggi gula semut dan gula kelapa ini adalah ke Timur Tengah dan Eropa," ujarnya. Menurutnya, potensi dan sentra gula kelapa dan gula semut di Kabupaten Cilacap tersebar di mana-mana. Ada sekitar 1.237 penderes yang sehari harinya sebagai perajin gula kelapa. Salah satunya ada di Desa Sarwadadi, Kecamatan Kawunganten. "Kami bersama stakeholder terus mendukung dan meningkatkan kualitas produksi. Peningkatan produksi juga harus dibarengi dengan peningkatan mutu. Supaya meningkatkan pendapatan para petani, karena harga jual gula semut kualitas ekspor lebih mahal dibanding gula yang dijual untuk konsumsi lokal," ujarnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: