Warga Kutawaru Keluhkan Air Berubah Hitam

Warga Kutawaru Keluhkan Air Berubah Hitam

PADAM: Area Manager Communication, Relations, & CSR RU IV Cilacap - Sub Holding Refining & Petrochemical Pertamina Hatim Ilwan menunjukan lokasi tangki kebakaran yang sudah padam. NASRULLOH/RADARMAS Warga Kelurahan Kutawaru Kecamatan Cilacap Tengah yang lokasinya di seberang Kilang Pertamina RU IV, mengeluhkan kualitas air yang kotor pasca kebakaran di area tangki nomor 39 RFCC Pertamina RU IV Cilacap. https://radarbanyumas.co.id/akhirnya-api-bisa-dipadamkan-setelah-38-jam-pertamina-cilacap-masih-hitung-total-kerugian/ Ernawati (30), warga RT 03/01 Kelurahan Kutawaru mengatakan, setelah terjadi kebakaran pada Jumat (11/6) malam pukul 19.45, satu jam kemudian air di wilayahnya diketahui sudah kotor. "Setelah petir (kebakaran) malamnya pukul 21.00 keluar semua, air hitam semua, seperti air got, hujan deras juga sih," kata dia, Minggu (13/6). Air kotor masih terjadi sampai kemarin, meski warga sudah menguras habis air kotor yang ada di sumurnya "Ini kurang bening, biasanya bening banget (airnya)," tandasnya. Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Djoko Priyono menyampaikan, air yang mendadak hitam kemungkinan berasal dari abu asap kebakaran. "Ya itu kan abu hangus. Rekan-rekan RU IV sudah terjun ke Kutawaru, dan memberi bantuan," katanya. Begitu juga dengan kandungan paraxylene yang berada di lokasi kebakaran di pertangkian area nomor 39 yang diduga beracun dan berbahaya, dia tegaskan, paraxylene yang dimaksud hampir sama seperti Pertamax. Paraxylene menurut dia berisi intermedia sebelum menjadi bahan petrokimia. "Ini bisa dilihat baju kami kotor, kita juga fighting di sana bersama rekan rekan dan tidak ada masalah. Jadi tidak ada pengaruhnya terhadap kesehatan kita," ucapnya. Lebih lanjut, pihaknya masih akan melakukan investigasi soal penyebab kebakaran yang terjadi pada area pertangkian nomor 39 RFCC Pertamina RU IV. Untuk saat ini, pihaknya masih akan fokus pemadaman dan pendinginan area yang terbakar terlebih dahulu. "Terkait investigasi kita belum bisa sampaikan, karena ini masih berlangsung yah. Kita fokus pemadaman dulu, yang penting api padam dulu, tidak ke mana-mana," pungkasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: