Akhirnya Api Bisa Dipadamkan Setelah 38 Jam, Pertamina Cilacap Masih Hitung Total Kerugian

Akhirnya Api Bisa Dipadamkan Setelah 38 Jam, Pertamina Cilacap Masih Hitung Total Kerugian

PADAM: Area Manager Communication, Relations, & CSR RU IV Cilacap - Sub Holding Refining & Petrochemical Pertamina Hatim Ilwan menunjukan lokasi tangki kebakaran yang sudah padam. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Setelah 38 jam, kebakaran di bundwall atau pembatas area pertangkian nomor 39 Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap akhirnya bisa padam, pada Minggu (13/6) siang. https://radarbanyumas.co.id/dirut-pertamina-pastikan-pasokan-bbm-dan-lpg-aman-tim-emergency-fokus-selesaikan-titik-kebakaran/ Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Djoko Priyono mengatakan, sejak api muncul pertama kali pada Jumat (11/6) pukul 19.45, api benar-benar bisa padam pada Minggu (13/6) pukul 10.50. "Tadi pukul 10.50 WIB, alhamdulillah rekan-rekan Pertamina RU IV berhasil memadamkan seluruh api di lingkungan tangki nomor 39, dalam kondisi lancar dan padam semua," jelas Djoko saat press conference Minggu (13/6). Meski demikian, sampai sore kemarin, Damkar Pertamina RU IV masih memonitor dengan melakukan pendinginan dengan foam untuk memastikan titik api tidak kembali muncul. "Kita sudah melakukan pengukuran, dan tempotatur di tangki tadi 35 c°, artinya dengan temperature tersebut kita bisa pastikan tidak ada output ignition," imbuhnya. Sampai saat ini, dia tegaskan, pihaknya masih bersikap waspada supaya tidak muncul api kembali. "Kalau kita hitung perlu satu setengah hari, sejak muncul api sampai benar-benar api itu padam," ungkap Joko yang pernah menjabat sebagai GM Pertamina periode 2019-2020. Dijelaskan, pasca muncul api pertama pada Jumat (12/6) malam sekitar pukul 19.45, sekitar satu jam api sudah bisa dipadamkan. Tetapi kemudian masih muncul titik api di bundwall tangki nomor 39 tersebut. "Tadi baru benar-benar bisa dipadamkan pada pukul 10.50 WIB," tambah dia. Joko menambahkan, pihaknya masih melakukan investigasi penyebab kebakaran yang menjadi atensi nasional ini. Dirinya juga belum bisa menghitung potensi kerugian akibat kebakaran. "Masih kita hitung," tandasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: