Listrik dan Gas Mendominasi Investasi di Cilacap, Rp235 Miliar Sudah Masuk

Listrik dan Gas Mendominasi Investasi di Cilacap, Rp235 Miliar Sudah Masuk

CILACAP - Sektor listrik, gas dan air masih jadi primadona investasi di Kabupaten Cilacap. Data DPMPTSP dan NSWI (National Single Windows for Invesments), hingga April lalu, tercacat sudah ada sebanyak Rp 235 miliar lebih investasi masuk pada sektor itu. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cilacap Dian Arinda Murni mengatakan, investasi sektor listrik, gas dan air didominasi oleh dua perusahaan besar di Cilacap, yakni PLTU dan Pertamina. https://radarbanyumas.co.id/rtrw-sah-di-cilacap-investor-melimpah-enam-investor-tandatangan-lol-rp-108-miliar/ "Karena ini kebutuhan energi, memang sebagian besar di situ (sektor listrik dan gas)," kata Arinda, Selasa (8/6). Seperti PLTU Karangkandri, dia menambahkan, setiap tahun hampir selalu menambah bangunan baru. Dan setiap ada penambahan aset dan bangunan harus dilaporkan ke Pemkab melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). "PLTU setiap tahun itu ada penambahan bangunan, penambahan peralatan, kan dihitung semua nilainya," terangnya. Begitu juga sektor lain, seperti rumah sakit, setiap ada pengembangan bangsal, ruangan dan pelayanan lain harus dilaporkan. "Ada memang yang stuck, tidak ada penambahan. Tetapi kalau usahanya maju pasti akan berkembang, dan itu harus dilaporkan ke BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) secara online," imbuhnya. Sektor lain yang mulai kembali menggeliat, dia menambahkan adalah sektor perumahan dan perkantoran, di mana nilai investasinya sudah mencapai Rp 1.451.137.889. "Perumahan tidak didorong tetapi ada terus. Yang terbaru ada satu perumahan (elit), di mana satu rumahnya dihargai Rp 1 Miliar lebih," jelasnya. Menggeliatnya investasi di Cilacap menurutnya tidak lepas dari sudah disahkannya Revisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cilacap 2011-2031. "Bisa termasuk itu (RTRW), karena lebih ada kepastian soal tata ruang. Karena selama ini lahan-lahan yang diminati kan tidak jelas. Sebelum ada kepastiannya (investor) sulit," pungkasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: