Dana Silpa Rp 244 Miliar Tutup Defisit APBD, Bupati Minta Penggunaan Lebih Selektif

Dana Silpa Rp 244 Miliar Tutup Defisit APBD, Bupati Minta Penggunaan Lebih Selektif

LPJ: Bupati Cilacap menyerahkan Rancangan Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA 2020 kepada DPRD, Jumat (4/6). NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Berdasarkan perhitungan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan, Sisa Lebih Perhitungan APBD Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2020 terealisir sebesar Rp 324.581.581.509,80. https://radarbanyumas.co.id/tak-bisa-ambil-tabungan-250-nasabah-di-cilacap-resah-total-tabungan-ditaksir-capai-rp-6-miliar/ Dari total Silpa tersebut, sebanayak Rp 79.789.725.035,80 tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021. Silpa yang dimaksud adalah earmark yang berasal dari DAK Fisik, DAK Non Fisik dan DBHCHT sebesar Rp 26.811.347.854,00, dan Silpa earmark dari Dana BOS dan Silpa BLUD sebesar Rp 52.978.377.181,80. Hal tersebut disampaikan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji saat Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Cilacap dengan agenda Penyampaian Rancangan Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2020. "Dengan begitu Silpa Tahun 2020 yang masih dapat digunakan, khususnya untuk menutup Defisit APBD Definitif Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar Rp 244.791.856.474,00," kata Tatto setelah paripurna. Bupati menambahkan, soal Silpa ini tidak bisa asal digunakan, untuk penggunaan, nantinya tetap dirapatkan terlebih dahulu dengan TAPD atau DPRD. "Silpa ini kan harus digunakan, tidak bisa serta merta, tetapi harus dirapatkan, untuk penyesuaian, ke depan seperti apa," terangnya. Tatto menambahkan, saat ini Pemkab Cilacap tetap masih fokus pada penanganan Covid-19. Hanya untuk program yang memiliki prioritas yang akan diutamakan. Oleh karena itu, dirinya akan memberi arahan kepada TAPD untuk lebih selektif, mana yang untuk penanganan Covid-19 mana yang untuk program prioritas. "Yang prioritas, yang kalau tidak dikerjakan akan berdampak pada ekonomi secara langsung," ungkapnya. Tatto menambahkan, Pada TA 2020 Pendapatan Daerah terealisir sebesar Rp 3.152.402.455.712,48, dari target sebesar Rp 3.183.974.378.680,00 atau tercapai di bawah target sebesar Rp 31.571.922.967,52. Sementara Pendapatan daerah yang bersumber dari PAD terealisir sebesar Rp 591.343.787.160,48 dari target sebesar Rp 561.113.709.065,00, atau di atas target sebesar Rp 30.230.078.095,48. Untuk Pendapatan Daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan terealisir sebesar Rp 1.757.591.202.654,00 dari Target sebesar Rp 1.802.273.521.115,00 atau terealisir di bawah target sebesar Rp 44.682.318.461,00. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: