Tambak Garam Jetis, Uji Coba Panen Mampu Hasilkan 12 Kuintal, Dorong Konsumsi Garam Produk Cilacap

Tambak Garam Jetis, Uji Coba Panen Mampu Hasilkan 12 Kuintal, Dorong Konsumsi Garam Produk Cilacap

POTENSI: Petani tengah memproduksi garam di tambak garam Desa Jetis, Nusawungu. Tambak garam tersebut didorong menjadi wisata edukasi. RAYKA DIAH/RADARMAS CILACAP - Tidak hanya memiliki potensi wisata alam, Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu juga memiliki potensi wisata edukasi. Di awal tahun 2021, Desa Jetis membuat tambak garam. Tambak garam ini dibangun di lahan 1 hektare. Tepatnya, di dekat pantai atau lahan milik TNI AD. Selang beberapa bulan, kini para petani garam di Desa Jetis mulai memanen hasilnya. https://radarbanyumas.co.id/pantai-teluk-penyu-cari-pengelola-baru-omzet-terjun-bebas-pasca-dilepas-pemda/ "Bulan ini panen perdana kita mendapatkan 12 kuintal garam atau sebanyak 24 karung. Alhamdulillah meski baru pertama tapi hasil memuaskan," kata Kepala Desa Jetis, Muharno, Senin (12/4). Muharno menjelaskan, tambak garam tersebut merupakan program dari Kementrian Kelautan dan Perikanan. Dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jetis. Garam tersebut dijual Rp 2.000 per kilogramnya. "Ada 38 tunel atau terowongan yang ditutupi plastik untuk menghasilkan garamnya. Sementara hasilnya baru dibeli nelayan di Desa Jetis. Untuk membuat ikan asin atau pakan ternak," jelas Muharno. Menurutnya, untuk menghasilkan garam yang dikonsumsi, harus melakukan beberapa kali pengolahan. Kendati demikian, garam di Desa Jetis sudah memiliki izin BPOM sehingga ke depan akan ditingkatkan produksinya. "Masih dijual dilokalan, belum bisa dikonsumsi karena harus ada pengelolaan lagi, izin sudah ada, mesin untuk mengolah sudah ada. Kemarin ini baru uji coba, nanti akan terus kita perbaiki," ujarnya. Dikatakan Muharno, masih ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pengelolaan garam tersebut. Yakni kecepatan angin dan kendala disaat musim hujan. "Setalah dibersihkan dan ditambal yang bocor-bocor akan mulai produksi lagi. Karena dukungan dari Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk mendorong warga Cilacap mengkonsumsi garam produk Cilacap sangat besar," kata dia. Lebih lanjut, tambak garam tersebut akan didorong untuk menjadi kawasan edu wisata. Ke depan, pihaknya akan menggandeng sekolah-sekolah untuk melakukan kunjungan. Serta diharapkan dapat mendatangkan wisatawan. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: