Rencana Pembangunan SPBU Jeruklegi, Kepala DPMPT-SP: Izin Terpenuhi, Sosialisasi Bukan Domain Kami

Rencana Pembangunan SPBU Jeruklegi, Kepala DPMPT-SP: Izin Terpenuhi, Sosialisasi Bukan Domain Kami

PERSIAPAN: Persiapan pembangunan SPBU di sebelah barat trafic light Jeruklegi terus berjalan meski terjadi pro dan kontra di masyarakat.NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPT-SP) Kabupaten Cilacap menyikapi munculnya pro dan kontra dari masyarakat, terkait rencana pembangunan SPBU di sebelah barat trafic light Jeruklegi. Kepala DPMPT-SP Kabupaten Cilacap, Dian Arinda Murni mengatakan, DPMPT-SP hanya berkaitan dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). https://radarbanyumas.co.id/pembangunan-spbu-jeruklegi-tuai-polemik-warga-mengaku-tidak-ada-sosialisasi/ "Itu saja proses IMB harus presentasi (kehadiran) dan semua acc (menyetujui). Dari pihak desa yang tanda tangan adalah Sekdes saudara Feri Mujiono," ungkapnya, Senin (18/1). Sementara terkait analisis dampak lalu lintas (andalalin) dia menyampaikan itu merupakan domain Dinas Perhubungan, dan analisis dampak lingkungan (amdal) merupakan kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). "Persoalan belum adanya sosialisasi itu bukan domain saya. Izin lingkungan itu ada di DLH, bergerak pra mengkondisikan itu DLH dan jajaran, kita tidak ikut," imbuhnya. https://radarbanyumas.co.id/kecewa-jalan-rusak-tak-kunjung-diperbaiki-warga-kawunganteng-galang-dana-perbaikan-swadaya/ Kalau DLH sudah mengeluarkan izin lingkungan, dan Izin Tata Ruang (ITR) dari Dinas PUPR sudah terpenuhi, DPMPT-SP baru akan mengeluarkan IMB. "Dan kalau sekarang sudah acc, akan membangun, saya tidak ada alasan untuk tidak mengeluarkan IMB. DPMPT-SP itu terakhir, setelah semua beres rekomendasinya dari Dinas teknis, IMB baru bisa diterbitkan," tegasnya. Dan semua persyaratan awal dari ITR, Amdal, dan Andalalin rencana pembangunan SPBU tersebut, Arinda menambahkan, itu semua sudah terpenuhi semua. "Itu sudah terpenuhi semua. Kalau kami tidak mengeluarkan IMB, ya nanti saya yang bisa di-PTUN kan," jelasnya. Ketua RW 05 Desa Jeruklegi Wetan Yuswanto menceritakan, kondisi saat ini saja pada hari biasa kendaraan sering mengular ke barat saat lampu merah, bahkan saat akhir pekan atau hari-hari tertentu antrean kendaraan bisa sampai barat jembatan sebelah lokasi pembangunan SPBU. "Ini saja sudah sering macet sampai ke tanjakan sekaligus tikungan sebelah barat jembatan sejak ada lampu merah, lah ini kalau ketambah SPBU akan seperti apa," ungkap Yuswanto yang rumahnya berada di seberang lokasi pembangunan SPBU. Soal ini sudah dia sampaikan kepada Kades Jeruklegi Wetan, soal rencana pembangunan SPBU tersebut. "Bisa ada bangunan sebesar itu lingkungan tidak tahu, apa semudah itu mendapatkan ijin membangun SPBU," terangnya. Oleh karena itu, dirinya berharap kepada pihak berwenang untuk kembali mengkaji ulang rencana pembangunan SPBU di lokasi rawan kemacetan tersebut. "Lokasinya yang berdekatan dengan sungai juga kami kawatirkan terkait limbah bahan bakar yang bisa mengotori air sungai," pungkasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: