Pembangunan SPBU Jeruklegi Tuai Polemik, Warga Mengaku Tidak Ada Sosialisasi

Pembangunan SPBU Jeruklegi Tuai Polemik, Warga Mengaku Tidak Ada Sosialisasi

POTENSI MACET: Rencana pembangunan SPBU di sebelah barat trafic light pertigaan Jeruklegi menuai pro dan kontra di masyarakat, diantaranya karena berpotensi menimbulkan kemacetan baru. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Rencana pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang berlokasi di Jalan Raya Jeruklegi-Kawunganten, atau sebelah Traffic Light pertigaan Jeruklegi menuai polemik di masyarakat, karena diyakini bakal menyebabkan kemacetan baru. Dari lokasinya yang berada di sebelah barat bagian utara traffic light, kondisi saat ini ketika lampu lalu lintas sedang merah dari arah barat, dari Kawunganten atau di depan lokasi rencana SPBU saja kendaraan sudah mengular. https://radarbanyumas.co.id/pastikan-ppkm-tertib-patroli-terus-dilakukan-di-cilacap/ Apabila benar berdiri SPBU di lokasi tersebut, kendaraan dari utara atau arah Wangon, atau dari arah Selatan dari arah Cilacap ketika akan mengisi bahan bakar di SPBU tersebut dipastikan akan menyebabkan kemacetan baru di sekitar pertigaan tersebut. Kepala Desa Jeruklegi Wetan, Evi Sulistyawan mengatakan, sejumlah perwakilan warga Jeruklegi Wetan sudah ada yang mendatangi dan menanyakan perihal rencana pembangunan SPBU tersebut. "Hal ini sudah saya sampaikan kepada pengembang, supaya sosialisasi kepada masyarakat, mereka jawab memang belum (rencana sosialisasi), karena ini baru tahap awal, jadi mereka belum sempat turun ke warga," katanya, Minggu (17/1). Meski secara aturan atau pemberian izin tidak melalui masyarakat atau dari pemerintah desa dan kecamatan, tetapi langsung dari Pemkab melalui DPMPT-SP, pihaknya berharap pihak pengembang bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama terkait dampaknya. "Belum ada sosialisasi kepada lingkungan. Harapan saya dari pihak pengembang mestinya sosialisasi dengan lingkungan, meski aturannya atau izin langsung dari atas. Jadi, kelanjutannya tergantung bagaimana pengembang melakukan pendekatan dengan masyarakat," ungkapnya. Rencana pembangunan SPBU di pertigaan Jeruklegi, dia menceritakan, memang terjadi pro dan kontra di masyarakat. "Ada yang ketakutan, karena ini masalah bahan bakar yang mudah meledak. Kalau ada sosialisasi kan jadi tahu sejauh mana safety-nya, kemudian kontribusi kepada masyarakat kaitannya dengan lapangan pekerjaan," jelasnya. Kabid Penataan dan Pentaatan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cilacap, Jamaludin mengatakan, rencana pembangungan SPBU di sebelah pertigaan Jeruklegi tersebut sudah dilengkapi dengan persyaratan yang dibutuhkan. "Sebelum membangun SPBU pasti lengkap, Pertamina tidak mau (kalau tidak lengkap). Ya Andalalin (analisis dampak lingkungan), dan lainnya. Paling tertib ya Migas, tidak ada satupun yang tidak berizin," ungkapnya. Terpisah Kabid Tata Ruang Pada Dinas PUPR Kabupaten Cilacap, Hamzah Safrudin mengatakan, secara peruntukan, lokasi tersebut tidak melanggar lingkungan. "Paling hanya harus memperhatikan sempadan sungai yang berada di barat lokasi," katanya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: