Cilacap Miliki 201,9 Km Garis Pantai, Berhadapan Langsung Samudera Indonesia, Transaksi Perikanan Capai Rp 138
Suasana kapal-kapal yang bersandar di Cilacap. Rayka/Radar Di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) banyak kapal-kapal nelayan berjajar bobotnya diatas 30 GT. Banyak juga kapal nelayan yang sedang ngendong (melakukan service atau perbaikan). Kapal itu bersadar untuk diperbaiki sebelum kembali untuk melaut. Kabupaten Cilacap sendiri memiliki garis pantai sepanjang 201,9 kilometer. Berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia sisanya berhadapan dengan Pulau Nusakambangan dan Segara Anakan. Membuat Cilacap potensial untuk bidang kelautan dan perikanan. https://radarbanyumas.co.id/dampak-corona-ekspor-ikan-tuna-terhambat/ Dari bulan Januari hingga Juni 2020, nilai transaksi mencapai Rp 135,8 miliar dari penjualan 6.763,09 ton ikan jenis cakalang, tuna, tongkol, udang dan jenis ikan lainnya. Bisa dibilang potensi ini cukup menjanjikan. "Potensi perikanan budidaya dan perikanan tangkap sangat besar. Ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan Kabupaten Cilacap memiliki potensi perikanan yang sangat baik," kata Kepala Dinas Perikanan Cilacap, Ditiasa Pradipta. Menurutnya, untuk perikanan tangkap tiap tahunnya bisa menghasilkan puluhan ribuan ton, sedangkan perikanan budi daya hasil tahunannya mencapai ribuan ton. Hal ini juga dibarengi dengan tingkat konsumsi ikan yang terus mengalami kenaikan. Berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, konsumsi ikan tahun 2013 tercatat 15,5 kilogram perkapita per tahun. Angka ini meningkat menjadi 26 kilogram perkapita per tahun pada 2019. Angka ini diyakini akan terus meningkat. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: