Kampung Tergenang, Terpaksa Sekolah Tanpa Alas Kaki

Kampung Tergenang, Terpaksa Sekolah Tanpa Alas Kaki

TERGENANG : Dua siswa terpaksa melepas alas kaki saat menuju ke sekolah, untuk melewati genangan air yang menutupi jalan di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja. istimewa WANAREJA - Perkampungan warga Desa Tarisi Kecamatan Wanareja, mulai merasakan dampak dari tingginya curah hujan pada Februari ini. Saat ini, halaman dan pekarangan rumah warga mulai tergenang. Genangan ini tersebar di 3 dusun karena tersumbatnya saluran pembuangan (affur) yang justru berada di Desa Cilongkrang. "Sudah mulai ada genangan di pekarangan. Tapi belum ada yang masuk ke rumah warga," ujar Sekretaris Desa Tarisi, Dwi Arisman, Selasa (4/2) kemarin. https://radarbanyumas.co.id/siswa-sd-tewas-dicekik-dan-leher-disayat/ https://radarbanyumas.co.id/sebelum-dibunuh-korban-sempat-terlihat-jalan-bareng-tetangga/ Dia merinci, dusun yang tergenang adalah Cikaronjo, Rangkasan dan Sidadadi. Ketiga dusun ini memang terkenal sebagai daerah rawan tergenang sejak lama. Dia mengatakan, genangan ini muncul karena tingginya intensitas hujan selama 4 hari terakhir. Akibatnya, air dari daerah pegunungan masuk dengan deras menuju affur. Sementara air di pekarangan warga, seperti terjebak dan tidak bisa dialirkan melalui saluran tersebut. "Hujan deras dan air dari gunung juga melimpah. Saluran juga meluap," kata dia. Dia memastikan, sampai kemarin belum ada pengungsi maupun rumah warga yang tergenang. Air ini hanya terkonsentrasi di halaman rumah warga. "Belum ada yang mengungsi karena air hanya menggenang di pekarangan dan jalan," katanya. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy memastikan, melimpasnya air ini karena ada sumbatan di affur. Sumbatan ini berasal dari gorong-gorong ambruk pada 2019 lalu di Desa Cilongkrang. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: