Ibu di Majenang Lahirkan Bayi Kembar Tiga Secara Normal
TRIPET : Bayi kembar tiga lahir melalui persalinan normal di RS Duta Mulya Majenang, Sabtu (18/5) lalu. (HARYADI/RADARMAS) MAJENANG - Bayi kembar tiga atau tripet biasanya lahir melalui proses persalinan pembedahan atau caesar. Namun di RS Duta Mulya, Juminen (37), warga Desa Gintungreja Kecamatan Gandrungmangu, mampu melahirkan tiga anak laki-laki sekaligus tanpa pembedahan sama sekali. Dia mampu melahirkan secara normal, Sabtu (18/5) siang di RS Duta Mulya, Majenang. Bayi kembar tiga itu lahir dengan jarak masing-masing lima menit. Bayi pertama lahir pukul 12.40 dengan berat 2 kilogram. Disusul kemudian dengan dua adiknya pada pukul 12.45 dan 12.50. Bayi kedua lahir dengan berat 1880 gram. "Yang ketiga beratnya 1.730 gram. Panjang semuanya 40 senti," ujar dr Tatang SpOG, Minggu (19/5) kemarin. Doker spesialis kebidanan dan kandungan ini mengatakan, keputusan persalinan normal diambil dengan melihat posisi bayi yang sudah mapan. Artinya bayi lahir dengan kepala keluar terlebih dahulu dan seolah membuka jalan bagi kedua adiknya. Keputusan ini sudah diambil sejak kandungan sudah berumur 8 bulan. Tepatnya ketika Juminen dan suaminya, Sakimin (45) memeriksakan diri ke rumah sakit swasta itu. "Keputusan diambil berdasarkan posisi kepala anak pertama sudah di bawah. Beda kalau anak pertama sudah sungsang. Pasti harus operasi," ungkapnya. Selain itu, Juminen sebelumnya sudah pernah melahirkan tiga anak dan semuanya melalui proses persalinan normal. Hal ini menjadi pertimbangan tersendiri, disamping faktor usia sang ibu. "Jadi bayi kembar)ini anak ke tiga," kata dia. Dia memastikan, saat ini kondisi ibu dan anak sudah stabil dan terpantau sehat. Untuk sementara bayi masih ditempatkan di inkubator untuk menjaga suhu tubuh. Terutama bayi yang lahir dengan bobot hanya 1,7 kilogram. Sejak pagi kemarin, ketiga bayi ini sudah mulai dilatih untuk menyusui. Selain itu petugas medis tidak menemukan adanya kelainan pada ketiga bayi yang belum diberi nama itu. Tatang menjelaskan, kelahiran bayi kembar ini dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan. Sebab ayah dari Juminen memiliki saudara kembar. Sementara faktor lainnya yakni rekayasa hormonal, tidak ditemukan. "Bayi kembar dipengaruhi dua faktor, genetik dan rekayasa hormonal. Tapi yang ini cenderung genetik," kata dia. Juminen maupun Sakimin mengaku sanga terkejut mendapati bayi mereka lahir kembar tiga. Penyebabnya sejak awal hanya diduga kembar dua, terutama setelah melakukan pemeriksaan di bidan. Hal ini diperkuat dengan hasil USG yang memastikan anak kembar. "Begitu lahir anak kedua, bidan di sini bilang sudah selesai. Tapi saya kok (perut) merasa masih keras. Bidan periksa lagi dan ternyata memang masih ada bayi," ujarJuminem. Meski kaget, dia mengaku bersyukur karena terus dipantau oleh bidan dan dokter sampai proses persalinannya berakhir. Langkah serupa juga diberikan kepada bayi yang baru dia lahirkan. "Bersyukur karena semuanya selamat," kata dia. Sakimin menambahkan, dia melihat ada keanehan pada diri istrinya, terutama saat usia kandungan memasuki umur tujuh bulan. Kaki istrinya terlihat bengkak. Selain itu, istrinya sulit bergerak ketika kandungan sudah masuk usia dlapan bulan. Namun dia tetap tidak mengira sama sekali kalau istrinya mengandung bayi kembar tiga. (har/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: