Bisa Adaptasi di Air Asin, Diduga Ada Empat Titik Habitat Buaya Muara
PENCARIAN : Prajurit Lanal Cilacap ikut melakukan pencarian buaya muara yang berkeliaran di perairan Cilacap. (NASRULLOH/RADARMAS ) CILACAP-Pencarian buaya muara yang berkeliaran di perairan Cilacap terus dilanjutkan. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menggandeng Angkatan Laut (Lanal) Cilacap, untuk melakukan pencarian, Selasa (14/5). Sebuah fakta baru didapatkan BKSDA dari sejumlah warga, kalau ternyata ada empat wilayah habitat buaya muara di Cilacap. Empat lokasi habitat tersebut, adalah di wilayah Gladakan, Motean, Terobosan dan satu wilayah lain masih di sekitar Segara Anakan. Hasil penelusuran BKSDA dengan sejumlah warga, didapatkan informasi bahwa di perairan Cilacap di antaranya sekitar Nusakambangan, memang ada habitatnya. "Kami mendapatkan sejumlah informasi dari warga yang sudah tinggal di pesisir lebih dari 30 tahun. Di sini memang ada habitatnya, khususnya untuk jenis buaya muara," jelas Endi Suryo, Kepala Resort Konservasi BKSDA wilayah Cilacap saat melakukan pencarian buaya muara hari kedua, Selasa (14/5). Tetapi untuk memastikan itu, pihaknya memerlukan penelitian blok-blok wilayah habitat buaya muara tinggal. "Sedang kita dalami penemuan tersebut, apakah di sana masih ada populasinya," ujarnya. Dia kawatir kalau buaya muara yang berkeliaran bukanlah dari habitat tersebut, tetapi buaya lepasan. Oleh karena itu, saat ini BKSDA mencoba untuk menggiring buaya muara tersebut kembali ke habitatnya. Dia memastikan kabar buaya berkeliaran di perairan Nusakambangan adalah benar. Hal itu dikuatkan oleh sejumlah saksi yang melihat langsung buaya tersebut."Itu valid, karena kami menemukan langsung dengan saksi mata yang menyaksikan," ungkapnya. Pihaknya juga belum bisa memastikan soal kabar buaya yang berkeliaran tersebut adalah buaya hasil penangkaran. Karena sepengetahuan dirinya, tidak ada penangkaran buaya di Cilacap. "Di wilayah Jawa Tengah, penangkaran hanya ada di Banyumas. Saya kurang tahu kalau ada di sekitar Cilacap. Kami akan mengecek ke BKSDA Jawa Barat, mungkin ada informasi penangkaran di sana," ungkapnya. Tubuh buaya muara ini bisa tumbuh dari tiga hingga empat meter. Dan buaya muara ini juga bisa beradaptasi hidup di lingkungan air asin. "Dengan penemuan buaya di perairan Nusakambangan yang airnya asin, memang buaya tersebut wataknya seperti itu," jelasnya. Komandan Lanal Cilacap, Kolonel Laut (P) Teguh Iman Wibowo mengatakan, secara prinsip, pihaknya dalam sikap siaga untuk patroli perairan. "Karena setiap waktu kita laksanakan patroli," jelas Teguh, kemarin. Dia menyatakan akan terus melakukan patroli sampai buaya muara tersebut ditemukan. "Patroli perairan kita selalu on. Setiap waktu kita laksanakan patroli. Kalau kebetulan kemudian saat patroli ditemukan buaya, berarti itu rejeki kita," ujarnya. (nas/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: