Gelombang Tinggi, Nelayan Cilacap Enggan Melaut

Gelombang Tinggi, Nelayan Cilacap Enggan Melaut

SANDAR : Akibat cuaca ekstrem di perairan Cilacap dan sekitarnya, banyak nelayan yang memilih tak melaut dan menyandarkan perahu mereka di dermaga. RAYKADIAH/RADARMAS CILACAP- Cuaca ekstrem masih melanda perairan Cilacap dan sekitarnya. Angin kencang yang melanda di perairan selatan Jawa, membuat nelayan di pesisir laut Cilacap tidak melaut. Nelayan terpaksa menambatkan perahu motornya di bibir laut. Mereka khawatir jika melaut dapat mengancam keselamatan jiwanya. Angin kencang mulai terjadi petang hingga malam dan dini hari. Kencangnya angin terasa di daratan dan diperkirakan lebih kuat lagi bila berada di lautan. "Kami tidak melaut lagi untuk beberapa hari ke depan. Karena membahayakan keselamatan jika terap melaut. Paling tidak sampai menunggu kondisi normal," ungkap salah seorang nelayan, Joko. Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Teuku Iskandar Muda mengatakan, sebagian besar nelayan di Cilacap tidak melaut dan beristirahat di rumah. "Sebagian besar libur, paling tidak nelayan perharu kecil yang hanya mencari ikan sekitar satu mil dari bibir pantai," kata dia. Meskipun banyak nelayan yang tak nelaut, harga dan pasokan ikan di Cilacap tidak terpengaruh. Menurutnya, keselamatan nelayan jauh lebih penting. "Angin pas malam besar, kalau dipaksa berangkat akan beresiko di tengah dan belum tentu bisa bekerja nanti," kata dia. Menurut dia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap akan menenerapkan kelengkapan nelayan guna meningkatkan pemahaman cuaca dan iklim kelautan pada sektor perikanan. Hal itu dinilai bisa membantu pemahaman nelayan perahu kecil terhadap kondisi cuaca. "Banyaknya di Cilacap nelayan perahu kecil, kalau kapal-kapal besar ada alat informasi lebih canggih. Biasanya kalau cuaca tiba-tiba buruk menunggu di dekat Pulau Nusakambangan, sampai informasi muncul,"jelasnya. Untuk nelayan perahu kecil, diharapkan paling tidak bisa lebih tahu masalah gelombang air, angin dan arus. "Katanya akan menggunakan teknologi yang tidak seperti nelayan tradisional, diharapkan bisa digunakan nanti seperti untuk alat navigasi dan lainnya. Kalau kapal kecil masih menggunakan tradisonal," pungkasnya. Sementara itu, Stasiun Meteorologi Cilacap mengingatkan nelayan yang biasa mencari ikan di perairan selatan Cilacap untuk berhati-hati dan waspada. Sebab dalam beberapa pekan terakhir gelombang tinggi masih menyerang wilayah tersebut. Tinggi gelombang diperkirakan bisa mencapai 4 meter. "Ini sesuai peringatan dini kami. Gelombang tinggi masih akan terjadi," kata Prakirawan Stasiun Meteorlogi Cilacap, Rendi Krisnawan. Menurutnya, ancaman ini sesuai dengan prediksi BMKG. (ray/har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: