PAD Pariwisata Akan Dievaluasi

PAD Pariwisata Akan Dievaluasi

GANTI PENGELOLA : Salah satu ikon Cilacap, Pantai Teluk Penyu, kini telah berganti pengelola. RAYKADIAH/RADARMAS CILACAP- Setelah kehilangan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) pariwisata, yakni Benteng Pendem, Teluk Penyu dan Pantai Widarapayung, Pemkab Cilacap berupaya merealisasikan target PAD di tahun ini. "PAD Pariwisata akan kita evaluasi. Target PAD tahun ini kan Rp 2,75 miliar jadi kita akan genjot terus," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Drs Farid Ma'ruf ST MM. Menurutnya, Pemkab Cilacap masih menerima pendapatan dari tiga objek tersebut yang berasal dari pendapatan pajak yang dibayar sebesar 15 persen. "Memang ini tanah milik TNI, tapi gedung-gedung yang dibangun tersebut sebagian milik Pemda. Saya minta untuk dihitung jika ditarik profit, kalau pelayanan sosial ya tidak boleh," ujarnya. Dia mengatakan, Pemkab kini hanya memiliki aset di objek wisata tersebut, meliputi karyawan dan gedung-gedung yang sudah dibangun. Jika dari koperasi TNI ditarik laba, Pemkab akan menghitung aset yang sudah dimiliki untuk dikerjasamakan. "Peran pemerintah kini hanya mengawasi saja. Dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) kita sulit. Di satu sisi itu bukan itu tanah kita, kita harus memberikan kontribusi. Di sisi lain kita harus tolerir dengan kas negara. Dan dari pada beresiko buat kita, maka dilepas, tapi kita masih dapat aset dan retribusi," jelas Farid. Mengatasi hal tersebut, pemerintah telah mencari ganti sumber PAD pariwisata tersebut. Dengan menggarap tanah milik Pemkab, dirasa akan jauh lebih nyaman dan kreatif. "Karena tanah sendiri akan nyaman untuk membangunnya, seperti di Jambu Sari dengan kebun buahnya, Pulau Momongan di Jetis, dan tahun ini sudah ada pengadaan tanah Rp 800 juta di pemandian Air Panas Cipari," kata dia. Dia berharap, setelah mendapatkan perbaikan objek wisata tersebut akan menggeliat, sehingga banyak wisatawan yang datang. "Kita juga akan membuat akses masuk ke objek tersebut lebih bagus, karena itu salah satu tujuan untuk menarik wisatawan," pungkasnya. Sementara itu, DPRD mendorong Pemkab Cilacap menata kembali obyek wisata (obwis) Banyu Panas di Desa Cipari Kecamatan Cipari. Dorongan ini agar Pemkab Cilacap menambah wahana hingga memperbaiki sarana pendukung. "Kita minta wahana permanainan anak bisa ditambahkan," ujar Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Cilacap, Kamaludin, Kamis (7/3). Menurutnya, tempat ini harus menjadi magnet dan punya daya tarik besar bagi pengunjung, sehingga perlu ada penataan secara menyeluruh. Jika diperlukan, areal satu-satunya obwis milik Pemkab Cilacap itu diperluas. Selama ini, Banyu Panas hanya ada dua jenis atraksi utama. Pertama adalah kolam air hangat. Kedua adalah kamar mandi yang sudah dilengkapi dengan bath tube. Keduanya memanfaatkan air panas yang keluar secara alami. Menurut dia, secara umum dewan memberikan dukungan jika ada rencana pengembangan tempat tersebut. "Dewan sangat mendukung," tegasnya. (ray/har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: