Semakin Semrawut, Wacana Fly Over Kembali Menguat

Semakin Semrawut,  Wacana Fly Over Kembali Menguat

SEMRAWUT : Perlintasan kereta api di Jl A Yani Kroya menjadi simpul kesemrawutan yang hingga kini belum juga terurai. Fly over dinilai sebagai solusi. SYAIFUDIN/RADARMAS CILACAP-Dukungan masyarkat terkait pembuatan fly over atau jalan layang di Jalan Ahmad Yani, kembali menguat. Pembuatan jalan layang tersebut diniali menjadi opsi ang paling tepat, terkait persoalan kemacetan di perlintasan tersebut. Kemacetan parah di ruas jalan tersebut juga disebabkan oleh pembangunan proyek double track. Menurut salah seorang pengemudi mobil, Nasriadi (38), perlintasan Kroya sudah menjadi biang pemborosan. Sebab selain bahan Bakar Minyak (BBM), mereka juga rugi waktu. "Bagaimana tidak rugi. Sekarang makin sering ada penutupan perlintasan karena ada kereta. Baru dibuka palang pintu sebentar saja, pasti sudah nutup lagi, karena ada kereta api yang lewat. Kami ingin pemerintah memikirkan solusinya. Supaya tidak banyak yang dirugikan," ujarnya. Dukungan lain juga mengalir dari para supir angkutan umum. Mereka menilai pembangunan fly over adalah sosuli tepat. Padatnya perlintasan Kroya, membuat mereka kehabisan waktu untuk narik penumpang. "Waktu menjadi molor akibat kereta yang tak henti-henti lewat. Padahal kita kejar target. Kalau fly over dibuat di situ saya sangat setuju. Karena akan menguntungkan para supir-supir bus," ujar Supriyono (58), salah seorang supir bus. Menurutnya, sering ditutupnga perlintasan kereta api, membuat kemacetan dan dan banyak BBM yang terbuang. Selain itu, jalan di perlintasan di sekitar rel kereta api juga dinilai tak layak. Sebab aspal yang berlubang dan bergelombang tinggi sangat mengganggu keselamatan pengendara. "Kalau ada fly over di Jalan Ahmad Yani saja. Karena ini sangat strategis buat para sopir angkutan umum. Apalagi untuk menghindari kemacetan," ujarnya. Dukungan lain juga disampaikan oleh pembeli di Pasar Baru Kroya, Ngatini. Diaa menilai kemacetan di Kroya semakin membuat jengah. Karena lamanya menunggu di perlintasan rel kereta. "Saya punya warung di rumah. Kalau dagang pasti ke Kroya karena paling murah. Kadang suka malas untuk ke Kroya karena macetnya itu bikin frustasi. Sudah lama, jalan rusak parah lagi. Saya pernah terpeleset dari motor gara-gara posisi rel dengan jalan tidak rata," kata Ngatini. Camat Kroya, Muhammad Najib mengatakan, ia belum tahu kapan proyek fly over akan dibangun. Sebab selama ini hanya isu-isu saja yang terdengar. Namun, jika proyek fly over akan dibangun, dia mengusulkan pembangunan tersebut di sisi lain. "Saya mengusulkan, jika proyek flyover ada di perempatan Ngasem ke timur, menuju jalan Letkol Suprapto. Karena jika pembangunan di Jalan A Yani akan semakin runyam," kata dia. (ray/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: