Banjir Genangi Rumah Warga

Banjir Genangi Rumah Warga

Banjir yang dipicu hujan semalam suntuk merendam pekarangan dan pemukiman warga Desa Karangreja Kecamatann Maos. RAYKA DIAH/RADARMAS CILACAP-Hujan yang mengguyur Cilacap dan sekitarnya Senin (5/11) malam hingga Selasa sore (6/11), membuat sejumlah wilayah dilanda banjir. Di Desa Karangreja Kecamatan Maos, air setinggi 50 sentimeter menggenangi rumah warga. Ada lima rumah yang tergenang, yakni satu rumah di RT 01 RW 03, dua rumah di RT 02 RW 04 dan dua rumah di 02 RW 03. "Kalau di sini banjir merendam jalan dan rumah-rumah warga. Penyebabnya karena hujan deras sejak semalam sampai pagi ini," ujar anggota Satpol PP Kecamatan Maos, Pawit. Kepala TU BPBD Kroya, Edi PUrwanto mengatakan, banjir di Desa Karangreja merupakan banjir dari air genangan hujan. Menurutnya, jika hujan reda maka air banjir akan kembali surut. Warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing, tidak mengungsi,” ungkap dia. Baca: Amdal Belum Keluar, RS Priscilla Dibangun Berdasarkan pantauan Radarmas, jalan di Desa Danasri Kecamatan Nusawungu juga tergenang air. Akibat hujan lebat, air menggenangi jalan di desa tersebut setinggi mata kaki orang dewasa. "Hujan terus, jadi air di sawah tinggi dan menggenangi jalan," ungakap salah seorang warga, Tiwi. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Kota Cilacap dan sekitarnya, juga menyebabkan Dusun Cikorol Desa Brebeg Kecamatan Jeruklegi banjir setinggi kurang lebih 70 sentimeter. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Kodirin mengatakan, hujan yang terus turun sejak Senin (5/11) hingga Selasa (6/11) selama berjam-jam, menyebabkan jalan penghubung antara Dusun Cikorol dengan Desa Bregeg banjir. Kondisi itu menyulitkan masyarakat pengguna jalan dan pelajar yang hendak pergi ke sekolah. "Sampai Selasa (6/11) siang banjir sudah turun sekitar 20 centimeter," ujarnya. Dia menjelaskan, BPBD Cilacap sudah turun ke lapangan untuk menginventarisir. Banjir yang terjadi, menurutnya hanya menggenangi tanah kosong dan pekarangan dan tidak sampai membuat banyak rumah masyarakat tergenang. "Tidak ada masyarakat yang harus sampai diungsikan. Semua masih kondusif," jelasnya. Dia menghimbau agar masyarakat mewaspadai kemungkinan bencana banjir memasuki musim penghujan ini. Dari data BPBD Cilacap, sebanyak 131 desa dan kelurahan yang tersebar di 21 kecamatan di Kabupaten Cilacap terindentifikasi sebagai daerah rawan banjir. Di Mejenang, ratusan rumah di Desa Mulyasari Kecamatan MaJenang, harus menghadapi ancaman banjir yang bisa datang sewaktu-waktu. Karena kondisi tanggul Sungai Cikalong sudah menipis. Selain itu, ada penyempitan aliran yang bermuara di Sungai Cilopadang itu. "Di sisi utara sudah dilebarkan jadi tiga meter sepuluh (centi). Tapi di selatan hanya satu meter," ujar Kepala Desa Mulyasari, Tohari, Selasa (6/11). Dia mengatakan, sungai ini melintasi perkampungan warga di Dusun Bojongsari. Daerah ini selalu terancam banjir tiap kali musim penghujan, termasuk komplek Perum Mulyasari. Dia menaksir lebih dari 100 rumah terendam jika sungai kecil ini meluap. "Ancaman muncul juga karena tanggul kritis. Ada lima titik, panjang ada yang 15, tujuh dan 20 meter," kata dia. Ancaman serupa juga terjadi di Dusun Kawungsari dan Rejasari. Banjir di sana terjadi karena limpasan Sungai Cikawung yang melintasi areal perkebunan. Setidaknya ada 400 rumah yang terancam tergenang. "Banjir tahun lalu juga karena limpasan dari sisi timur. Di sana ada empat ratusan rumah dan tahun lalu sempat mengungsi karena tergenang," ungkapnya. Dia menjelaskan, ancaman banjir di kedua dusun ini memang bukan perkara gampang. Sebab harus melibatkan lintas instansi, kecamatan dan desa. Ini mengingat titik jebol berada di wilayah Desa Karangreja Kecamatan Cimanggu dan sungai berada di bawah kewenangan instasi pusat. Berbeda dengan ancaman di Dusun Bojongsari. Penanganan masalah di sana tidak harus melibatkan banyak instansi. Langkah yang diharapkan adalah pelebaran muara Sungai Cikalong yang ada di sisi selatan. Selain itu juga penguatan tanggul kritsi yang kerap jebol tiap kali musim penghujan. (ray/har/yda/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: