Ada Proyek Nasional Harus Mampu Jadi PAD

Ada Proyek Nasional Harus Mampu Jadi PAD

DONGKRAK PAD : Keberadaan proyek RFCC perlu dimanfaatkan oleh BUMD untuk mendongkrak PAD. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP-Kabupaten Cilacap sebagai tempat Pusat Kegiatan Nasional (PKN), seharusnya menjadi keuntungan sendiri bagi pemerintah daerah dan masyarakatnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap diminta jeli dalam menangkap setiap peluang yang ada di depan mata untuk menjadikannya sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Di Cilacap ada Pertamina, kenapa kita tidak memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di sektor Migas seperti SPBE atau SPBU?," ungkap Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Cilacap, Kamaludin, Sabtu (3/11). Menurut dia, cita-cita Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji meraih PAD hingga Rp 1 trilun di tahun 2023, harus diimplementasikan dalam langkah nyata. Baca: 8.342 Peserta Ikuti Seleksi CPNS Cilacap Benda Mencurigakan Bikin Geger Warga Tersengat Listrik, Pekerja Bangunan Terpental Oleh karena itu, rencana Pemkab Cilacap yang menganggarkan penyertaan modal sebesar Rp 21,77 miliar kepada BUMD pada RAPBD 2019 harus benar-benar terukur. "Uang yang akan digelontorkan harus benar-benar tepat sasaran dan hasilnya bisa kelihatan," tegasnya. Dia mengatakan, Penyertaan modal tersebut juga harus dibebani target profit oriented. Kecuali BUMD yang bergerak pada sektor sosial seperti PDAM, tidak serta merta dibebani profit oriented. "Kita menyertakan modal sebanyak itu, harus ada target profit sekian," imbuhnya. Kabid Humas PDAM Tirta Wijaya, Solahudin mengatakan, dari proyek nasional yang ada di Cilacap, proyek Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) sudah terlayani kebutuhan air bersihnya. Kebutuhan air untuk RFCC saat ini 100 meter kubik perjam. Pihaknya mengaku ditantang Pertamina untuk meningkatkan kesediaan air sebanyak 400 meter kubik perjam. “Untuk memenuhi kebutuhan RFCC ini kami sudah membuat filter baru di IPA Kesugihan,” ungkapnya. (nas/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: