Pengerukan Dasar Laut Diprotes Nelayan
KERUK-Kapal keruk Sorong yang sempat diprotes oleh nelayan Cilacap. Istimewa CILACAP - Aktivitas pengerukan dasar laut terkait PLTU Karangkandri menuai protes nelayan. Bahkan sempat beredar informasi nelayan akan melakukan aksi demo. Salah satu nelayan yang ditemui di Sempadan Kaliyasa mengatakan, sejak kehadiran PLTU Karangkandri, banyak nelayan, termasuk dirinya, yang hasil tangkapannya berkurang. Pembangunan Jetty PLTU Karangkandri, ikan-ikan tidak lagi berkumpul di perairan sekitar PLTU. "Sekarang tidak kayak dulu. Mungkin karena sudah banyak kapal-kapal besar yang masuk ke sana," kata nelayan yang minta identitasnya tak disebutkan. Baca: 8.342 Peserta Ikuti Seleksi CPNS Cilacap Empat Rumah Terendam Banjir Benda Mencurigakan Bikin Geger Warga Tersengat Listrik, Pekerja Bangunan Terpental Soal isu akan adanya demo, buru-buru ditepis oleh nelayan lainnya. Nelayan Sidakaya, Kasturi mengatakan, aksi demo yang akan dilakukan oleh nelayan sepengetahuannya tidak jadi dilakukan. Dia juga berusaha melacak kelompok nelayan mana yang sempat berencana melaksanakan demo tersebut. "Belum tahu yang protes nelayan mana. Kalau dari Himpunan Seluruh Nelayan Indonesia (HNSI) tidak ada," ujarnya. Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap menilai, gesekan antara nelayan dengan kapal keruk yang mengeruk dasar laut terkait PLTU Karangkandri, merupakan hal yang wajar saat hasil tangkapan nelayan melimpah. Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Saiful Purnamaji mengatakan, pengerukan yang dilakukan menyebabkan adanya pengadukan dasar laut yang berpotensi membuat air laut menjadi keruh. Namun menurutnya, dampak tersebut tidak signifikan. Karena secara teknis proses pencucian melalui arus dengan volume air laut yang begitu besar, tentu berlangsung cepat. "Kecuali di kolam diaduk-aduk tidak ada pencuciannya keruh terus," ujarnya. Di amengatakan, gesekan yang terjadi dimungkinkan karena saat nelayan dalam posisi sedang menangkap hasil laut, lalu kapal besar datang. Tanpa maksud membela kapal besar, dia yakin kapal besar yang masuk di perairan Cilacap sudah mengantongi izin pelayaran. Apalagi kaitannya dengan PLTU Karangkandri. Dia menilai, tentu semua kegiatan yang dilakukan kecil kemungkinan jika belum dilengkapi perizinan termasuk, izin pelayaran. "PLTU Karangkandri kan juga sudah lama," tandasnya. (yda/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: