Panen Belum Maksimal, Harga Bawang Merah Justru Anjlok

Panen Belum Maksimal, Harga Bawang Merah Justru Anjlok

TAK MAKSIMAL : Hasil panen bawang merah petani di Desa Mulyasari Kecamatan Majenang, ternyata belum maksimal jika dibandingkan hasil panen di di sejumlah daerah. ISTIMEWA MAJENANG – Petani Bawang Merah Desa Mulyasari Kecamatan Majenang harus bersabar. Produksi bawang merah mereka hanya sekitar 50 persennya dibandingkan daerah lain dengan luasan lahan yang sama. “Mereka baru mendapatkan 4 hingga 5 ton per hektare. Jumlah ini hanya separuh dari yang didapatkan petani di daerah lain," ujar Kepala Desa Mulyasari, Tobhari, Kamis (24/10). Selain itu, saat petani panen justru harga bawang sedang anjlok. Sementara sekarang, harga bawang sudah kembali naik dan mencpai Rp 12 ribu per kilogram. Hal ini tentu tidak menggemberikan, terutama bagi petani bawang yang baru coba-coba. "Pas panen kemarin harga lagi turun," kata dia. Menurutnya, kendala ini masih wajar, karena petani baru melakukan uji coba. Dalam uji coba ini mereka mendapatkan bantuan benih dan pupuk. Selain itu ada pendampingan dari dinas terkait untuk melatih proses tanam dan persiapan lahan. "Ada bantuan benih dari Dinas Pertanian," kata dia. Dia mengaku yakin kalau bawang ini memiliki prospek yang bagus. Karena keberadaan Pasar Induk Majenang yang sangat dekat dari desa itu. Namun dia melihat belum banyak petani di Kecamatan Majenang yang tertarik menanam bawang dan produk hortikultura lainnya. Dia mengakui produk ini membutuhkan modal besar untuk membeli benih, pupuk, pestisida hingga penyiapan lahan. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: