Wartawan Jadi Dosen Dadakan

Wartawan Jadi Dosen Dadakan

KELAS JURNALISTIK : Mahasiswa STMIK Komputama belajar bersama wartawan dari media cetak dan elektronik, Sabtu (20/10). HARYADI /RADARMAS CIMANGGU - Sejumlah wartawan dari media elektronik dan cetak, Sabtu (20/10) lalu mendadak beralih profesi menjadi dosen saat STMIK Komputama menggelar acara Kongkow dengan Wartawan di kampus yang ada di Kecamatan Cimanggu. Kegiatan tersebut untuk memberikan wacana dan wawasan kepada mahasiswa yang mayoritas merupakan santri. Acara diawali dengan pemaparan dari seluruh kuli tinta yang hadir. Masing-masing berbagi pengalaman selama bertugas mengali dan menyusun berita. Di akhir sesi, diadakan kelas jurnalistik yang terbagi dalam video, menulis dan presenter. Salah wartawan yang datang, Ridho Susanto mengatakan, salah satu fungsi media adalah menyuarakan aspirasi masyarakat. Juga aspirasi yang tidak tersuarakan agar bisa diketahui oleh pengambil kebijakan. "Ada istilah voice of voiceless," ujarnya. Baca juga Kata Dubes, Cilacap Tak Perlu Jadi Singapore Of Java Sempat "Terbang", Mobil Keluarga Nyungsep Hari Santri, Karyawan LB Kenakan Sarung Wartawan lainnya, Agus Wahyudi memastikan, ada koridor yang harus dijalankan dalam bertugas seperti ketidak berpihakan, konfirmasi yang semuanya ada dalam kode etik jurnalistik. Aturan ini menjadi benteng bagi seluruh wartawan dalam menjalankan tugasnya. "Ada kode etik jurnalistik. Termasuk melakukan cross check untuk memastikan berita itu benar agar tidak jadi hoax," jelasnya. Ketua Yayasan El Bayan, Fathul Aminudin Azizs mengatakan, kesempatan ini sangat langka. Karena mahasiswa bisa langsung bertukar pikiran dengan pemburu berita. Sebab , banyak mata kuliah yang bersinggungan dengan dunia jurnalistik. "Mahasiswa bisa mengenal jurnalistik itu seperti apa," ujarnya. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: