Proses Pemadaman Dinilai Lambat

Proses Pemadaman Dinilai Lambat

LAMBAT : Keterbatasan armada, membuat respon saat kebakaran pabrik kayu di Majenang berjalan lambat. HARYADI/RADARMAS MAJENANG - Penanganan kebakaran di pabrik kayu milik PT Sabda Alam Prima Nusa awal pekan ini, dinilai sangat lambat. Proses pemadaman api kebakaran Senin (17/9) memakan waktu lebih dari 12 jam. "Memang lama. Selasa pagi baru padam," ujar Gunawan, Ketua RT 02 RW 07 Dusun Cigobang Desa Jenang, Rabu (19/9) kemarin. Kebakaran yang terjadi Senin (17/9) sore hari sekitar pukul 17.00. Api berkobar sangat besar sekitar pukul 18.00. Kobaran api ini baru bisa dipadamkan Selasa (18/9) pukul 06.30 pagi. Dijelaskannya, sore saat kobaran api mulai membesar hanya ada satu mobil pemadam yang bekerja dibantu warga setempat. Bisa dipastikan kerja keras petugas tidak mampu melawan kobaran api yang melahap bangunan tempat penyimpanan kayu kering, oven dan ruang lain. Dikonfirmasi tentang hal tersebut, Kepala Satuan Pemadam Kebakaran Kabupaten Cilacap, Supriyadi mengakui, armada yang ada belum sepadan dengan besarnya api. Saat api baru muncul seharusnya ada 2 unit mobil pemadam yang bertugas. Tiap unit menyemprotkan air secara bergantian."Ada satu yang langsir ngisi air, satu nyemprot," ujarnya. Menurut dia, jumlah armada yang ada di Kabupaten Cilacap masih terbatas. Saat kejadian justru hanya ada 1 unit yang bertugas. Armada ini harus keluar untuk mencari air dan kembali ke lokasi hingga api bertambah besar. Bala bantuan dari Pos Pemadam Kebakaran Sidareja dan Cilacap, datang setelah api merambah ke hampir seluruh bagian pabrik. Kondisi ini mempersulit penanganan hingga petugas harus bekerja sangat lama, atau sekitar 12 jam lebih. Selain minimnya peralatan, tambah Supriyadi, pegawai pabrik juga belum terlatih mengatasi kebakaran. Seperti menggunakan kran dan menyemprotkan air ke titik api. Pabrik ini menurutnya sudah punya alat pemadam. Jika digunakan, maka kebakaran besar bisa dicegah atau setidaknya bisa diminimalisir. "Pegawai belum terlatih menggunakan alat. Misal menyalakan pompa, menarik selang dan menyemprotkan air ke titik api," ungkapnya. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: