Udang Anjlok, Nelayan Grudug KUD

Udang Anjlok, Nelayan Grudug KUD

PROTES - Ratusan nelayan mendatangi KUD Mino Saroyo, Kamis (23/8). Mereka memprotes harga udang rebon yang turun drastis. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP- Empat kelompok nelayan di Cilacap protes terkait turunnya harga udang rebon yang empat hari terakhir menurun drastis hingga 80 persen. Mereka menduga ada sistem yang tidak sehat di Tempat Pelelangan Ikan yang membuat harga udang hancur. Empat kelompok nelayan tersebut yakni Kelompok Kemiren, Tegalkatilayu, Sentolo Kawat dan PPC. "Patut diduga ada permainan harga dari pengepul di TPI (Tempat Pelelangan Ikan, red)," ujar Ketua Kelompok Tegalkatilayu, Kasum saat melakukan protes harga udang rebon di KUD Mino Saroyo, Kamis (23/8). Udang rebon badak yang sebelumnya sekitar Rp 40.000 hingga Rp 50.000 bahkan pernah mencapai Rp 100.000, turun hingga 80 persen atau sekitar Rp 10.000. Rebon Medere, yang harga normalnya mencapai Rp 15.000 hingga Rp 17.000, turun hingga Rp 5.000. Dan Rebon Ampas, dari harga sebelumnya Rp 8.000 turun menjadi Rp 3.000 Dia meminta pengusaha untuk mengikuti lelang secara fair dengan menetapkan harga minimal yang nelayan minta, yakni udang rebon badak minimal Rp 30.000, rebon demere Rp 15.000, dan rebon ampas minimal Rp 8.000. Sementara Ketua Kelompok Nelayan Kemiren, Kamto, meminta KUD Mino Saroyo dan pengusaha untuk menghapus keberadaan pengepul-pengepul yang ada di TPI yang menurut nelayan telah mempermainkan harga udang rebon. "Kami meminta para pengepul jangan diperbolehkan mengikuti lelang di TPI. Biar perusahaan saja yang langsung mengikuti lelang supaya harganya jelas dan lelangnya jelas," tegasnya. Ketua KUD Mino Saroyo, Untung Jayanto yang memediasi perundingan mengatakan, semua pihak, baik dari pengusaha dan nelayan sudah menyepakati, dengan menetapkan harga minimal untuk Udang Rebon Badak Rp 30.000, Rebon Demere Rp 15.000, dan harga Rebon Ampas Rp 6.000. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: