Polisi Bubarkan Demo PLTU

Polisi Bubarkan Demo PLTU

NEKAD- Belum berhasil beraudiensi dengan bupati, massa tetap membentang spanduk. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP- Aksi massa untuk mendesak bupati mengatasi persoalan pencemaran yang diakibatkan operasional Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang digelar di alun-alun Cilacap Seni Aksi ini digelar Forum Masyarakat Winong Peduli Lingkungan (FMWPL) dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jateng. Mereka berkumpul di depan gerbang Pendopo Kabupaten Cilacap. Mereka membentangkan alat peraga di bawah pohon beringin alun-alun. Tidak lama kemudian aksi ini didatangi polisi. Polisi meminta massa untuk pulang karena dianggap akan mengganggu. Proses negosiasi berjalan alot dan bahkan memakan waktu sekitar satu jam sebelum akhirnya massa membubarkan diri. Pjs Kabag Ops Polres Cilacap, Iptu Bambang, SP mengatakan, FMWPL baru mengajukan pemberitahuan aksi atau audiensi tersebut empat hari sebelumnya. Sedangkan prosedur yang berlaku, seharusnya pemberitahuan dilakukan tujuh hari sebelumnya. “ Selain itu, Polres Cilacap juga sedang memiliki hajat besar, pengamanan kegiatan karnaval pembangunan Kabupaten Cilacap. Karena terbatasnya personil, kita sudah himbau mereka untuk menunda audiensi. Tetapi mereka tetap memaksa ke sini, ya sudah akhirnya tidak jadi," ungkapnya. Apa saja yang sebenarnya dituntut massa? Warga Dusun Winong yang tergabung dalam FMWPL, Rianto mengatakan, pembangunan PLTU berbahan bakar batubara, telah membawa dampak buruk di wilayahnya. Menurut dia, saat ini kualitas lingkungan di wilayahnya sudah cukup buruk. Air rasanya menjadi asin, udara kotor, bising, panas, serta berdebu. "Kualitas air di daerah kami cukup buruk dan sama sekali tidak layak untuk dikomsumsi. Kami minta Pemkab Cilacap untuk segera bertindak supaya persoalan ini bisa segera diatasi dan meredakan keresahan masyarakat,” terangnya. (nas/yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: