Delapan Kecamatan Krisis Air Bersih
BANTUAN : Air di Desa Panikel Kecamatan Kampung Laut tidak layak konsumsi, SEhingga warga mengandalkan bantuan dari BPBD Kabupaten Cilacap.istimewa CILACAP-Wilayah terdampak kekeringan dan krisi iar bersih di Kabupaten Cilacap, terus meluas. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, saat ini kekeringan sudah merambah hingga delapan kecamatan. Bahkan diperkirakan akan terus meluas hingga ke 14 kecamatan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara, Kamis (2/8) kemarin mengatakan, krisis air bersih terus meluas. Saat ini saja sudah 8 kecamatan yang dilanda kekeringan, mulai dari Kecamatan Kroya, Kawunganten, Bantarsari, Patimuan, Kampung Laut, Jeruklegi, Karangpucung serta Gandrungmangu. "Kemungkinan akan menyebar," kata dia. Berdasarkan peta kekeringan di BPBD, daerah rawan kekeringan ada 14 kecamatan. Diperkirakan Kecamatan Adipala, Kedungreja, Sidareja, Majenang dan Wanareja akan terimbas. Karena puncak kemarau terjadi saat Agustus ini. "Ada 14 kecamatan yang masuk peta kita. Kemungkinan terdekat kekeringan akan menyebar ke Kedungreja, Sidareja dan Adipala," ungkapnya. Menurut dia, wilayah Kampung Laut yang menjadi salah satu langganan krisis air bersih juga sudah mengajukan permintaan bantuan air bersih. Sebab air bersih yang ada di Kecamatan Kampung Laut sudah tidak layak konsumsi. Air di sana terasa asin, berwarna dan berbau dan keruh, sehingga tidak bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. "Airnya tidak layak konsumsi," ujar dia. Menurut dia, permintaan air bersih sudah diajukan warga Desa Panikel. Wilayah yang berbatasan dengan Kecamatan Kawunganten ini sudah mengalami krisis air bersih. "Warga Panikel sudah kita drop air bersih," imbuhnya. Sementara itu, Stasiun Meteorologi Cilacap mengungkapkan, daerah yang akan terimbas kekeringan adalah Cipari, Adipala, Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Kesugihan, Kedungreja, Kawunganten, Sidareja, Maos, Binangun dan Cimanggu. Di kecamatan tersebut masuk dalam kategori sangat panjang tidak turun hujan. "Ini hasil monitoring data hari tanpa hujan berturut turut, selama 31 hari sampai dengan 60 hari," ujar Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo, kemarin. Dia mengungkapkan, prediksi curah hujan selama Agustus 0 - 50 milimeter per bulan. Sementara pada September antara 0 hingga 100 milimeter per bulan. Kondisi ini menimbulkan peningkatan potensi kekeringan di Kabupaten Cilacap. "Ini harus diwaspadai," tandasnya. (har)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: