Larangan Konvoi Tak Digubris Siswa SMP di Majenang

Larangan Konvoi Tak Digubris Siswa SMP di Majenang

Meski Pengumuman Dilakukan Jelang Buka MAJENANG - Upaya mencegah aksi konvoi di jalanan pasca pengumunan kelulusan, terus dilakukan oleh berbagai kalangan. Namun masih tetap ada siswa yang mampu meloloskan diri dari jeratan dan dapat menggelar konvoi keliling kota. Belasan siswa dengan seragam putih biru, k keliling Kota Majenang dengan sepeda motor. Aksi ini justru dilakukan saat salah satu SMP baru saja mengumpulkan orang tua dan murid di sekolah, Senin (28/5), sekitar pukul 14.00. KONVOI : Aksi konvoi saat pengumuman kelulusan masih dilakukan oleh belasan anak SMP di Kecamatan Majenang, Senin (28/5) lalu.HARYADI/RADARMAS "Belum tahu lulus sudah konvoi," kata Bahrudin, salah satu warga Desa Cibeunying, mengomentari aksi konvoi itu. Upaya sekolah untuk mencegah aksi konvoi dilakukan dengan berbagai cara. Selain memberikan larangan agar tak ada konvoi, pihak sekolah juga menggelar pengumuman menjelang sore hari. Harapannya, siswa tidak ada waktu untuk melakukan aksi atau tindakan negatif. "Pengumuman digelar mepet ke sore hari sesuai arahan dari dinas," ujar Waka SMPN 1 Majenang, Amir Mahmud. Menurut dia, saat pengumuman, sekolah terus menekankan agar siswa tidak menggelar aksi corat-coret. Sebab pakaian seragam mereka masih akan digunakan selama masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di jenjang SLTA, mulai dari masa pendaftaran hingga awal masuk SLTA. "Baju masih dipakai untuk PPDB," kata Amir. Informasi lain menyebutkan, satu sekolah memberikan pengumunan bersamaan dengan buka puasa bersama. Kegiatan ini dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah. Dengan begitu, siswa tidak memiliki kesempatan untuk konvoi. "Ada yang kasih pengumuman sekalian buka puasa bersama," ungkapnya. Ketua Sub Rayon 04 Majenang, Suwarno mengatakan ada 5520 siswa dari 54 SMP dan MTs yang mengikuti Ujian Nasional, baik berbasis komputer maupun kertas dan berasal dari 20 sekolah. Jumlahnya ada 1.379 siswa yang ujian menggunakan kertas. "Kalau kelulusan ditentukan oleh sekolah dengan adanya standar nilai," jelasnya. Informasi yang diperoleh Radarmas, seluruh siswa SMP dan MTs di Sub Rayon 04 dinyatakan lulus semua. Mulai dari SMP N 1 hingga 4 di Kecamatan Majenang, 1,2 dan 3 di Kecamatan Wanareja. Demikian juga dengan 2 SMP negeri di Kecamatan Cimanggu, Karangpucung dan Dayeuhluhur. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: