Warga Kroya Berharap Jembatan Klatak Segera Dibangun

Warga Kroya Berharap Jembatan Klatak Segera Dibangun

KROYA-Sejak ambruk November tahun lalu, hingga sekarang jembatan Klatak masih teronggok. Warga terpaksa melintas di jembatan darurat yang kondisinya juga mulai rusak, sehingga perlu kehati-hatian saat melintas apalagi jika hujan turun. Warga Desa Bajing berharap agar jembatan yang sangat vital tersebut dapat segera dibangun lagi. Sebab jembatan tersebut menjadi akses ke sejumlah fasilitas umum seperti ke Pasar Kroya, SMP Negeri 1 Kroya maupun ke perkantoran yang ada di jalan Ahmad Yani. BELUM DIPERBAIKI : Jembatan Siklatak yang ambruk, hingga kini belum diperbaiki. Warga menggunakan jembatan darurat.DARYANTO/RADARMAS “Ini sudah tiga bulan namun belum ada tanda-tanda jembatan akan segera dibangun. Padahal warga sudah sangat butuh mengingat jembatan itu sangat dibutuhkan warga,”kata Wibowo (43) warga Desa Bajing. Menurut dia, waktu tiga bulan seharunya sudah lebih dari cukup untuk mencari anggaran yang bisa digunakan. Sebab ambruknya jembatan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kroya. Kebetulan jembatan itu juga sering dilintasi oleh kendaraan proyek. “Karena itu sangat masuk akal jika pembangunan kembali jembatan Klatak menjadi prioritas. Sebab selain sangat vital bagi warga juga akibat bencana alam,”ujar dia. Pria yang disapa Bowo ini sejak kecil sudah tinggal hanya beberapa ratus meter dari jembatan itu. Itu sebabnya, dia tahu persis jika jembatan tersebut bagi warga Bajing sangat besar artinya. Kalau tidak segera dibangun lagi, maka banyak kerugian yang diakibatkan. “Pemilik mobil jelas harus memutar jauh jika ingin mengangkut barang dari pasar ke gudangnya. Dan banyak lagi yang dirgikan akibat ambruknya jembatan tersebut,”beber dia. Kepala Desa Bajing, H Ormat SE mengaku sudah melaporkan hal itu dinas terkait dan sudah ada jawaban jika jembatan tersebut akan di bangun lagi. Namun karena memang harus menunggu anggaran turun, sehingga masih perlu waktu. “Memang tidak bisa serta merta langsung dikerjakan. Sebab semua harus melalui mekanisme yang berlaku. Apalagi sekarang ini pengaturannya sangat ketat sehingga meski ada sisa anggaran namun kalau bukan peruntukannya pasti tidak akan berani memakainya,”kata dia.(yan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: