Tekad Besar, Realisasi Melempem

Tekad Besar, Realisasi Melempem

Penertiban Reklame Tak Berizin dan Membahayakan CILACAP - Sebuah bando reklame yang melintang di Jalan S. Parman dianggap sudah membahayakan oleh sebagian pengguna jalan. Namun sejauh ini belum ada langkah penertiban. Pemkab Cilacap melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinn Terpadu Satu (DPMPTSP) belum terlihat gebrakannya. Padahal dalam beberapa kesempatan, institusi yang menangani perizinan, termasuk di dalamnya izin reklame itu, menyatakan akan melakukan penertiban reklame yang tidak berizin maupun yang membahayakan keselamatan pengguna jalan. Kepala DPMPTSP Kabupaten Cilacap, Budi Santosa ketika ditemui Radarmas mengatakan, dirinya juga melihat salah satu bando di Jalan S Parman sudah berkarat di bebarapa bagian. Dia berencana membentuk tim yang nantinya bertugas mengecek struktur bando tersebut apakah masih cukup kuat atau tidak. BAHAYA : Sebuah bando reklame di Jalan S Parman Cilacap membahayakan pengguna jalan karena di beberapa bagian nampak sudah berkarat.Yudha Iman Primadi/Radarmas "Kita juga akan berkomunikasi dengan pemilik terkait keadaan bando tersebut. Kalau cukup bisa diperbaiki atau dicat ya dilakukan. Jika tidak, maka harus dibongkar bila nantinya dari hasil pengecekan ternyata benar konstruksinya sudah kurang kuat dan berpotensi roboh," ujarnya. Budi menjelaskan, pembongkaran bando yang dianggap sudah membahayakan, selama ini terkendala biaya pembongkaran yang relatif tinggi. Selain itu biaya pembongkaran juga belum tercover dalam izin yang disepakati. Jika telah tercover, dinas bisa membongkar dahulu dengan biaya sendiri lalu biaya yang dikeluarkan oleh dinas ditagihkan kepada pemilik bando. Beberapa pengguna jalan melihat kondisi bando yang saat ini kosong tanpa reklame tersebut di beberapa bagian atasnya seperti berkarat. Salah satu pengguna jalan, Darti warga Cilacap Selatan merasa was-was jika terpaksa harus melintas Jalan S. Parman pada saat hujan deras. "Takutnya saat angin kencang, bando roboh dan menimpa pengguna jalan. Jalan S Parman kan cukup ramai karena jalan utama," ujarnya. Warga Kesugihan, Amat menilai, akan lebih baik dinas terkait segera melakukan pengecekan terhadap kekuatan struktur bando apakah perlu dibongkar atau cukup diperkuat saja. "Sekarang musimnya hujan disertai angin kencang. Daripada kecolongan dan menimbulkan korban jiwa malah lebih repot lagi," ingat dia.(yda/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: