Merah Putih Berkibar, Warga Juga Ikut Beri Hormat

Merah Putih Berkibar, Warga Juga Ikut Beri Hormat

550 RT Kumandangkan Indonesia Raya MAJENANG - Upacara pengibaran bendera dan peringatan detik-detik Proklamasi, ternyata masih tetap menarik bagi masyarakat Kecamatan Majenang. Terbukti mereka memadati alun-alun tempat kegiatan itu berlangsung, Kamis (17/8) kemarin. Bahkan tak sedikit warga yang ikut memberi horman saat bendera merah putih dikibarkan. Daya tarik utama dari upacara itu antara lain regu drum band, pelepasan balon dan kembang api saat detik-detik proklamasi. Di samping itu, pasukan pengibar bendera (Paskibra) juga menghadirkan hiburan tersendiri. "Tiap tahun pasti nonton," ujar Farel. Siswa kelas 4 di SD 02 Jenang itu mengaku senang saat kembang api dan balon dilepas. Pemandangan ini hanya bisa dilihat pada kesempatan tertentu. Salah satunya pada perayaan pergantian tahun atau malam hari-hari besar lainnya. "Jarang bisa lihat kembang api," kata dia yang diamini oleh Anisa, penonton lainnya. Prosesi upacara peringatan HUT RI berjalan tanpa halangan. Bertindak selaku inspketur upacara Camat Majenang, Oktrivianto Subekti. Pembacaan teks Pembukaan UUD 45 dilakukan oleh anggota DPRD Kabupaten Cilacap, Purwanto. Cuaca yang mendukung selam upacara, juga dirasakan oleh para peserta. Hanya saja, masih ada 20 peserta yang harus ditandu keluar lapangan karena jatuh pingsan atau mengeluhkan pusing. Sebagian dari mereka terpaksa ditandu oleh anggota Pramuka yang bertugas dan dibawa ke masjid Mujahidin untuk diberi kesempatan beristirahat. "Biasanya karena kurang tidur atau kondisi tubuh tidak fit hingga sakit. Tapi malah anak-anak SD pada kuat," ujar Misno, salah satu petugas medis, kemarin. Rabu (16/8) malam lalu, jajaran Forkompincam bersama siswa, Pramuka dan ormas di Kecamatan Majenang menggelar renungan suci di Taman Makam Pahlawan Manggala Yuda. Upacara ini untuk menggenang seluruh pahlawan yang dimakamkan di sana. Kapolsek Majenang, AKP Fuad bertindak sebagai inspektur upacara. Di Kroya, pelaksanaan upacara HUT RI ke-72 berlangsung khidmat. Namun ada peserta upacara terhalang oleh Tugu Kroya yang berdiri kokoh di tengah-tengah alun-alun. “Seperti dipisahkan antara petugas upacara dan peserta upacara. Sebab petugas upacara berada di jalan sementara peserta upacara berada di balik Tugu Kroya,”kata Riyadi (55) salah seorang warga yang melihat pelaksanaan HUT RI ke-72 di Alun-alun Tugu Kroya, Kamis (17/8). Menurut dia, Tugu Kroya cukup menganggu bahkan bukan hanya upacara namun juga kegiatan lain. Dia dia setuju jika tugu Kroya di pindah ke sisi utara. Dan lebih setuju lagi jika dibuat taman dengan air mancur yang warna-warni. “Saya setuju tugu Kroya di pindah. Dan kalau tidak salah saya baca di koran PR Plt Sekda membuat banyak taman untuk RTH, saya minta Kroya diperhatikan, khususnya Alun-alun di tata yang lebih indah,”tandas dia. Bukan hanya rakyat namun suara sejumlah anggota DPRD Cilacap usai upacara juga merasa aneh dengan terpisahkannya peserta upacara dan peserta upacara. Dan memang Tugu Kroya yang ada di tengah-tengah Alun-alun cukup menganggu. “Kalau rakyat menghendaki maka kami sebagai wakil mereka tentu ikut setuju dan kalau bisa di biayai oleh dana APBD maka kami setujua,”ujar Anggota DPRD Cilacap asal Kroya Hj Tun Paskorina SH usaia upacara. Anggota DPRD lainnya H Yusup Rojabi juga mempunyai penilaian yang sama. Dia setuju jika itu dikehendaki rakyat. Sebab yang menggunakan adalah rakyat. Kalau memang itu, mengganggu maka bisa dicari solusinya. “Kami akan konsultasikan nanti dengan teman-teman apakah boleh menggunakan dana APBD. Jika memang bisa maka bisa diusulkan supaya penataan Kroya lebih maju lagi,”kata dia. Menurut dia, dulu para pemrakarsa kemungkinan belum memikirkan jika kemajuan kota Kroya semakin pesat, sehingga Tugu diletakan di tengah dan sepertinya sekarang mulai banyak yang terganggu karena akses pandangan Alun-alun terhalang tugu. “Bahkan ada yang mengamati saat upacara HUT RI serasa kurang greng karena peserta terhalang tugu,”ujar dia. 550 RT Kumandangkan Indonesia Raya Serentak Sebelumnya, sebanyak 550 RT yang ada di Kroya malam harinya mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya hampir serentak yakni usai salat Isya. Warga yang berkumpul sejak ba’da Magrib sudah bersiap begitu masuk waktu sekira pukul 19.20 WIB. Mereka langsung berdiri menata posisi, kemudian salah seorang warga menjadi dirigen dan Indonesia Raya berkumandang hampir bersamaan. Dan ini kali pertama dilakukan oleh semua RT yang ada. Setelah lagu Indonesia raya berkumandang ada yang meneruskan dengan lagu – lagu nasional lainnya dan ada juga lagu Bangga Mbangun Desa. Menurut Kepala Desa Karangmangu Nur Samsiyah kepada Radarmas mengaku gembira. Padahal desa sama sekali tidak mengisntruksikan namun ternyata itu melalui komunike bersama melalui grup WA RT dan RW. “Mungkin awalnya hanya beberapa desa namun akhirnya hampir seluruh RT yang ada melaksanakan perayaan HUR RI ke-72, sekarang kan masing-masing punya grup WA,”kata dia, Kamis (17/8) Sementara itu menurut Ketua RT 1 RW 2 Agus S kepada radarmas mengatakan jika kegiatan tersebut merupakan kesepakatan antar warga. Dan memang ada yang mengajak lewat WA sehingga waktunya hampir bersamaan. “Pertama menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu nasional lainnya. setelah itu membaca tahlil dan kemudian tumpengan,”kata dia. Bahkan lanjut dia untuk satu RT tidak hanya satu tumpeng ada yang sampai 10 tumpeng lengkap dengan ingkungnya. Sebab seluruh warga RT hadir semua baik orang tua maupun anak-anak. Sebab warga ingin momentum HUT RI menjadi hari yang bersjarah sehingga dirayakan dengan doa dan tumpengan. “kalau hadir semua ya ada sekira 250 orang. Sehingga kita buat tumpeng 7 buah, agar bisa makan bersama setelah tahlilan,”kata Sutrisno ketua RT lainnya. Camat Kroya, Drs Muhamad Najib MSI mengatakan, memang ada himbauan agar RT atau RW memeriahkan HUT RI ke-72 dengan caranya masing-masing. Dan ternyata warga memilih menggelar tahlilan dan makan bersama. “Apapun yang dilakukan warga saya yakin murni karena kesadarannya menunjukan kecintannya terhadap NKRI Pancasila dan UUD 45,”kata dia. (har/yan/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: