Ratusan Mengungsi, Empat Luka-Luka Akibat "Longsor" di Majenang
MAJENANG - Warga Dusun Jatiluhur Desa Padangjaya Kecamatan Majenang, Rabu (26/7) sore kemarin dibuat kocar-kacir. Sebab dusun mereka dilanda tanah longsor dan memaksa 250 warga keluar meninggalkan rumah masing-masing. Sejumlah warga nampak berlarian menuju lokasi pengungsian disertai terikan histeris. Selain itu, petugas terpaksa mengevakuasi dua orang yang sedang menderita sakit. Juga empat warga lainnya mengalami luka-luka karena tertimpa bangunan rumah. Saking kerasnya tanah longsor ini, membuat satu warga histeris dan kehilangan kendali dan mirip orang gila sehingga harus diamankan. SIMULASI : Korban tanah longsor ditandu saat simulasi penanganan korban bencana tanah longsor di Dusun Jatiluhur Desa Padangjaya Kecamatan Majenang. (HARYADI/RADARMAS) Saat suasana makin genting, warga justru menangkap pencuri yang mencoba mengambil keuntungan dari suasana tersebut. Pencuri ini kemudian diamankan dan dibawa oleh petugas dari Polsek Majenang. Pemandangan ini nampak dalam simulasi yang digelar di lapangan Desa Padangjaya, kemarin. Dalam simulasi itu, diskenariokan kalau tanah longsor terjadi hingga merusak mayoritas rumah warga Dusun Jatiluhur. Seluruh warga dibantu anggota paguyuban Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Taruna Tanggap Bencana (Tagana), diarahkan menuju lokasi pengungsian dan pos kesehatan terdekat. Usai simulasi, Sekretaris Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI, Margo Wiyono mengatakan, KSB merupakan program prioritas kementerian tersebut. Saat ini sudah ada 429 lokasi yang sudah terbentuk dan terlatih KSB di seluruh Indonesia. "Mayoritas di pulau Jawa. Dikatakan unggulan karena namanya kampung ini bukan hanya milik Desa Padangjaya. Tapi jadi pusat bagi desa lain. Peralatan bisa dipakai desa lain. Yang paling utama warga masyarakat dan ini harus kita siapkan melalui pelatihan didampingi Tagana," jelasnya. Dia mengatakan, kegiatan seperti ini sudah seharusnya didukung oleh pemerintah kabupaten atau kota yang wilayahnya rawan bencana. Tidak terkecuali Kabupaten Cilacap yang masuk ranking 17 nasional dalam hal tingkat kerawanan bencana. Rankin ini berdasarkan survey yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). "Cilacap itu nomor tujuh belas secara nasional. Kalau untuk Jawa Tengah, nomor satu," kata dia. Anggota Komisi VIII DPR RI, Ahmad Mustaqim yang hadir dalam kesempatan kemarin, meminta agar relawan Tagana untuk selalu siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana. Terlebih lagi kondisi Kabupaten Cilacap yang sangat rentan terhadap bencana banjir, tanah longsor hingga kekeringan. Mereka juga diharapkan terus meningkatkan kemampuan dalam hal penanggulangan bencana. "Tagana harus selalu siap," tegas dia. Dia juga ikut mendorong upaya perbaikan wilayah bencana melalui prorgam di Kementerian Sosial RI yang menjadi mitra Komisi VIII. Juga penambahan peralatan Dinas Kabupaten Cilacap mengingat sudah mulai ada desa yang mengalami kesulitan air bersih. "Tentu ini akan kita dorong karena kabarnya sudah ada desa yang kesulitan air bersih," tandasnya. (har/din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: