Pentas Wayang Kulit Semarakkan HUT Biogas Terpadu Eduwisata Banyumudal Kebumen

Dari kiri ke kanan, Kepala Desa Banyumudal Suprapto, Rektor Unindra PGRI Prof Dr. H. Sumaryoto, Dalang Muda Ki Herjuno Pramareza Fadlansyah-UNINDRA UNTUK RADARMAS-
KEBUMEN, RADARBANYUMAS.CO.ID – Dalam rangka merayakan HUT ke-2 Pembangunan Biogas Terpadu Eduwisata Banyumudal, Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI Jakarta menggelar pagelaran wayang kulit yang spektakuler di Pendopo Kepala Desa Banyumudal, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen.
Acara dimulai siang hari dengan alunan Gending Jawa yang mengiringi Tembang Tripama Pupuh Dandanggula karya KGPAA Mangkunegara IV. Tembang Tripama mengawali Pentas Wayang Kulit Dalang muda Ki Danesworo Rafi Ramadhan, siswa kelas 1 SMA dari Jakarta, memukau penonton dengan membawakan lakon Kangsa Adu Jago.
Pada malam harinya, Ki Herjuno Pramareza Fadlansyah melanjutkan pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Bale Sigala-gala. Kedua dalang millennial ini merupakan hasil binaan Sanggar Pengembangan Budaya Unindra PGRI di bawah pimpinan Kabul Budiono.
Kehadiran dalang legendaris Indonesia, Ki H. Anom Suroto, yang menyaksikan pagelaran hingga selesai, semakin menambah semarak acara. Kehadiran beliau merupakan bentuk apresiasi terhadap potensi generasi muda dalam melestarikan budaya wayang kulit.
Acara tersebut juga dihadiri oleh anggota Dewas TVRI, Sifak, serta Staf Ahli Dirut TVRI, Telman Rorympaney. Pagelaran ini disiarkan langsung oleh TVRI Jateng dan beberapa stasiun TVRI daerah melalui live streaming, sehingga memungkinkan masyarakat luas turut menikmati pesona budaya Jawa.
Rektor Unindra PGRI Jakarta, Prof. Dr. H. Sumaryoto menyatakan keberadaan Biogas Terpadu Banyumudal dalam Kawasan Geopark Kebumen telah menjadikan kawasan ini sebagai Geopark terbaik di Indonesia. Biogas Terpadu sebagai media edukasi pertanian terpadu diharapkan menjadi motivasi bagi warga untuk meningkatkan kesejahteraan.
Sementara, kesuksesan acara ini menunjukkan komitmen Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI Jakarta dalam mendukung pelestarian budaya dan mempererat hubungan masyarakat. Wayang kulit sebagai warisan budaya tak benda UNESCO diharapkan tetap menjadi identitas yang kuat bagi generasi mendatang. (*)
Sumber: Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI Jakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: