Semedi Di Srandil, Warga Kedungreja Malah Temui Ajal

Semedi Di Srandil, Warga Kedungreja Malah Temui Ajal

ADIPALA-Margono (59), warga Dusun Suren Desa Tambakreja RT 5 RW 4 Kecamatan Kedungreja ditemukan meninggal di lokasi persemedian Panembahan Langlang Buana puncak Gunung Srandil Desa Glempang Pasir Kecamatan Adipala, Sabtu (6/5) pukul 19.00. Camat Adipala Drs Teguh Prastowo MSi yang turut serta ke tempat kejadian perkara di pucuk Gunung Srandil mengatakan, setelah dilakukan pengecekan oleh petugas dari Puskesmas Adipala, tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan. Namun, ditemukan obat darah tinggi dan kartu periksa yang diduga korban mempunyai riwayat sakit jantung. Dari telinga korban juga keluar darah yang diperkirakan gendang telinga korban pecah akibat menahan dingin. Sedangkan punggungnya membiru akibat kurang oksigen. Saat ditemukan korban diperkirakan sudah meninggal sekira enam jam sebelumnya. Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan sebelum diambil jenazahnya oleh keluarganya. “Kami dengan kepolisian dan petugas puskesmas melihat tubuh korban tergeletak di tempatnya semedi,”kata dia. Korban datang ke Srandil Senin (1/5) pukul 10.00 menemui juru kunci Srandil Sumarto di rumahnya. Setelah mengutarakan niatnya, juru kunci mengantarkannya ke tempat yang diinginkan untuk semedi oleh korban. “Pak Margono kami sowankan ke panembahan Langlang Buana setelah itu dia bersemedi di tempat tersebut dan kemudian ada kabar jika dia meninggal,”kata sang juru kunci. Puncak Gunung Srandil yang disebut Panembahan Langlang Buana atau yang juga dikenal oleh para peziarah sebagai petilasan Syeikh Jumadil Qubro memang banyak didatangi untuk bertapa. Meski tidak tinggi, namun hembusan angin laut yang sampai ke puncak Srandil diperkirakan yang membuat udara di atas Srandil itu teramat dingin. Sehingga bagi yang tidak kuat menahan hawa dingin angin laut atau bahkan mempunyai riwayat penyakit hal itu bisa membahayakan. “Kalau sekedar berziarah biasa tidak terlalu lama. namun kalau yang datang untuk bersemedi memang bisa berhari-hari,”kata H Mustofa salah seorang tokoh ulama dari Desa Glempang Pasir.(yan/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: