Perbaikan Jalan Negarajati Baru Separuh Lebih

Perbaikan Jalan Negarajati Baru Separuh Lebih

CIMANGGU-Perbaikan jalan amblas di Dusun Garunggang Desa Negarajati Kecamatan Cimanggu, sudah lebih dari setengahnya. Warga bersama aparat terkait kini sudah merampungkan perbaikan jalan tersebut hingga 60 persen. "Sekarang sudah enam puluh persen," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Martono, Senin (16/1) kemarin. Selain melibatkan warga, perbaikan jalan ini melibatkan aparat gabungan dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Cimanggu, pegawai Perhutani dan dari unsur relawan. Perbaikan di titik beratkan pada titik amblas. Jalan ditutup dengan campuran tanah dan pasir. Sementara bagian tepi jalan dipasang tumpukan karung berisi tanah dan diperkuat dengan cerucuk bambu sebagai tiang pancang penguat tebing. Untuk sementara, jalan ini baru bisa dilalui kendaraan roda 4 berukuran kecil. Demikian juga dengan sepeda motor. Sedangkan mobil ukuran besar dan bermuatan berat, belum bisa melalui jalan tersebut karena kondisinya masih sangat licin. Terlebih saat hujan deras. "Sementara baru roda empat ukuran kecil," katanya lagi. Dia berharap, perbaikan jalan ini bisa dalam 3 atau 4 hari kedepan. Dengan demikian aktifitas warga Desa Negarajati, Cisalak dan sekitarnya bisa kembali normal. Jalan ini menghubungkan kedua desa itu dengan pusat pemerintah Kecamatan Cimanggu. Dari titik longsor ke arah selatan, akan tembus dengan jalan nasional yang melintas di Desa Rejodadi. Dari sana, warga bisa menuju pusat Kecamatan Cimanggu atau Majenang. "Kita harapkan tiga atau empat hari kedepan perbaikan jalan selesai," tandasnya. Sementara itu, jalan amblas di Dusun Garunggang Desa Negarajati sudah terjadi berulang kali. Jalan amblas terjadi pada 2009 lalu dan cukup parah hingga membuat dinas terkait memutuskan untuk memindah jalan. Pertimbangan ini dilakukan karena jalan patah dan lokasi sekitar terus bergerak. Kejadian serupa kembali muncul pada awal 2015 dan disusul kemudian pada 2016 lau. Peristiwa ini mirip namun tidak memaksa dinas memindahkan jalan melalui rute baru. ini mengingat lokasinya berdekatan dengan perkampungan warga setempat. (har/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: