Sebagian Daerah Kroya Masih Belum Bebas Banjir Hingga Tiga Tahun Mendatang

Sebagian Daerah Kroya Masih Belum Bebas Banjir Hingga Tiga Tahun Mendatang

KROYA - Harapan masyarakat Desa Mujur untuk segera bebas dari banjir ternyata belum bisa terwujud. Banjir di Mujur belum akan usai, setidaknya untuk tiga tahun kedepan sesuai dengan program normalisasi sungai multi years senilai Rp 700 miliar. Namun hal itu bisa terwujud, bila program Balai Besar Sungai (BBS) Serayu Opak berhasil dalam melakukan metode pengendalian banjir di Sungai Tipar, yang melintas di Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap yang saat ini sedang berjalan. Hal itu terungkap dalam dialog Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MH dengan warga Desa Mujur di Balai Desa Mujur, Sabtu (12/11), saat mengakhiri kunjungan kerja selama tiga hari di Kabupaten Cilacap. Dalam dialog tersebut, warga meminta agar gubernur bisa membebaskan Desa Mujur dan desa lainnya dari banjir tahunan yang selalu merugikan warga. Sebab banjir telah membuat petani merugi hingga miliaran rupiah tiap tahun. Kepala Desa Mujur, Sugeng Hadi Hudoyo menjelaskan, lahan sawah yang tergenang seluas 620 hektare. Jika 1 hektare diperlukan biaya olah tanah hingga pemupukan Rp 4 juta, maka dalam satu kali musim tanam kerugian Rp 2,48 miliar. “Kami berharap agar Pak Gubernur dapat membabaskan warga Mujur dari korban banjir,” kata dia. Sudah hampir satu setengah tahun warga Mujur sudah lima kali tanam belum pernah sekalipun panen. Sehingga kerugiannya mencapai puluhan miliar. Untuk itu, warga minta segera ada tindakan. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, untuk program normalisasi sungai di Banyumas dan Cilacap telah dianggarkan Rp 700 miliar. “Normalisasi sungai sudah dianggarkan 700 miliar. Itu duit yang tidak sedikit, dan itu untuk upaya menanggulangi banjir,” kata Ganjar. Bahkan untuk meyakinkan warga, Ganjar meminta pihak BBS Serayu Opak menjelaskan progres proyek senilai Rp 700 miliar tersebut. Namun penjelasan dari BBS Serayu Opak dinilai hanya mengulang-ulang proyek sebelumnya. Sehingga warga tidak yakin dengan proyek yang nilainya besar dan khawatir hasilnya akan berakhir sama dengan yang sebelumnya. Namun Ganjar meminta warga untuk percaya terhadap ahlinya. “Sekarang sudah dalam penanganan ahlinya. Sehingga warga juga harus mendukung dengan cara tidak merusak tanggul dengan menjadikan tanggul sungai untuk ladang, atau membuang sampah ke sungai. Percayalah kepada ahlinya,” tandas Ganjar. (yan/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: