Banjir Rendam Desa Pahonjean Cilacap, 2 Rumah Ambruk, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Rendam Desa Pahonjean Cilacap, 2 Rumah Ambruk, Ratusan Warga Mengungsi

CILACAP-Peringatan waspada bencana dari Stasiun Meteorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap akibat curah hujan tinggi sepekan lalu terbukti. Banjir dan longsor kembali melanda wilayah barat Kabupaten Cilacap, Kamis (10/11) petang. Banjir terjadi di Desa Pahonjean Kecamatan Majenang akibat meluapnya sungai Cijalu. Banjir ini merendam hampir seluruh wilayah desa tersebut dan mengkibatkan satu rumah milik Nono Klowor, warga RT 10 RW 08, ambruk diterjang banjir. Sedangkan longsor terjadi di Kecamatan Dayeuhluhur. Satu rumah warga atas nama Darmin (61), warga RT 01 RW 08 Dusun Sindanglang Desa Dayeuhluhur dilaporkan rusak akibat terjangan tanah longsor. Banjir longsor di 2 kecamatan itu diakibatkan hujan deras sepanjang Kamis sore hingga malam kemarin. Keterangan warga Desa Pahonjean Kecamatan Majenang menyebutkan, air sungai Cijalu mulai masuk ke perkampungan warga sekitar pukul 20.00, Kamis (10/11). Selang satu jam kemudian, air kian tinggi dan memaksa warga mengungsi ke empat lokasi berbeda. Tercatat ada 200 warga yang menungsi di rumah panggung Dusun Klepusari, Balai Desa Pahonjean, komplek masjid dan pondok Sabilul Huda Dusun Rawalo. "Jam sembilan orang-orang pada masuk ke rumah panggung. Kurang lebih sekitar dua ratus orang," ujar Basori, ketua RT 05 RW 15 Dusun Klepusari, Kamis malam kemarin. Petugas juga mencatat ada ratusan warga yang lainnya yang mengungsi ke balai desa. Bahkan ada puluhan warga yang mengungsi ke rumah pengamat bendung Cijalu 2. Keberadaan pengungsi langsung ditangani oleh petugas dari UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majenang dan petugas medis dari UPT Puskesmas Majenang 1 dan 2. Terlebih dengan adanya laporan warga yang sakit akibat terkena stroke dan tertahan di komplek Masjid Sabilul Huda. Air yang makin meninggi membuat petugas BPBD menerjunkan 1 unit perahu karet untuk mengantisipasi jika ada pengungsi yang harus di evakuasi. Petugas bersama warga dan relawan dari Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC), Forum Penanggulangan Bencana Indonesia (FPBI), lalu menyisir sejumlah lokasi untuk membawa warga yang kesulitan menuju lokasi pengungsian. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono mengatakan, banjir juga terjadi karena adanya tanggul jebol di Dusun Bangunsari. Tanggul ini sudah lama kritis dan hanya diperkuat dengan karung dan tiang pancang dari bambu. "Ada tanggul jebol di Dusun Bangunsari. Luapan air dari sungai Cijalu lalu merobohkan satu rumah warga," ujarnya kepada Radarmas. Ditambahkannya, menjelang dini hari air mulai surut. Sejumlah warga yang sempat mengungsi ke balai desa, komplek masjid, rumah panggung dan rumah pengawas bendung akhirnya kembali ke rumah masing-masing. Sekitar pukul 03.00 dini hari kemarin, seluruh lokasi pengungsian sudah kosong. "Saat tengah malam memang masih ada yang bertahan. Tapi pagi hari sudah pulang semua karena air sudah surut," katanya. Sampai berita ini diturunkan, petugas masih terus mendata kerugian akibat kejadian ini. Namun dia memastikan tidak ada korban jiwa atas peristiwa ini. Hanya saja petugas mendapatkan laporan kerusakan pada tembok pembatas Kantor Desa Mulyadadi yang jebol akibat limpasan sungai Cijalu. "Tidak ada korban jiwa. Kalau di (kecamatan) Dayeuhluhur malah tidak ada pengungsi sama sekali," katanya. Siang kemarin petugas gabungan dari BPBD, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) meninjau lokasi tanggul jebol di Dusun Bangunsari. Salah satu keputusan yang diambil adalah melakukan penanganan tanggap darurat dengan menutup tanggul tersebut menggunakan karung berisi pasir dan bambu untuk tiang pancang. Hendi, relawan MDMC Kabupaten Cilacap mengatakan, kerja bakti kemarin langsung dilakukan dengan melibatkan warga dan aparat terkait. Penutupan tanggul jebol ini diharapkan bisa rampung secepatnya untuk mengurangi kekhawatiran akan datangnya banjir susulan. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: